ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah terobosan datang dari Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Untuk pertama kalinya, Menteri Edhy meresmikan Pasar Laut Indonesia sebagai payung pengembangan UMKM perikanan di program Bangga Buatan Indonesia.
Fasilitas ini akan menjadi episentrum promosi dan perdagangan produk perikanan melalui beragam event konvensional maupun digital.
“Pasar Laut Indonesia ini menjadi terobosan kami untuk mendekatkan pasar nelayan kepada masyarakat,” kata Edhy saat meluncurkan Pasar Laut Indonesia di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Pada kesempatan itu, sejumlah platform digital telah sepakat berkolaborasi dengan dengan Pasar Laut Indonesia seperti TaniHub, Aruna, Gojek dan Grab untuk maksimalisasi penjualan ikan segar berkualitas.
Sejak Juni 2020, sudah ada 800 nelayan dari target 2.000 Usaha Mikro Kecil di sektor perikanan yang telah bergabung.
Menurut Edhy, kehadiran Pasar Laut Indonesia akan mendorong pemulihan ekonomi terutama para nelayan skala kecil yang usahanya sempat terdampak pandemi Covid-19. Daya serap akan kembali meningkat karena penjualan dikelola lebih efisien.
“Orang sudah makan di restoran dan memilih belanja online. Ini menjadi khasanah perbelanjaan Indonesia, sehingga masyarakat bisa dekatkan diri belanja ikan,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Edhy juga meresmikan sistem resi gudang (SRG) ikan yang telah hadir di berbagai wilayah. Fasilitas penyimpanan yang dilengkapi mesin pendingin ini bisa dimanfaatkan nelayan untuk menjaga stabilitas harga jual saat terjadi penurunan permintaan.
“SRG ini jadi solusi bagi kapal-kapal berkapasitas di bawah 30 GT yang jumlahnya ada 600 ribu kapal. Mereka butuh pasar serta penyimpanan,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong peningkatan UMKM sektor perikanan agar bergabung di koperasi pangan. Level bisnis nelayan diharapkan bisa cepat tumbuh dengan kegiatan operasional yang lebih efisien, skala hasil panen, pembiayaan dan akses pasar lebih besar.
“UMKM kita konsolidasi di koperasi sektor perikanan agar memudahkan pengelolaan ekonomi di bidang perikanan. Beruntung kita punya platform digital sehingga pelaku usaha bisa akses pasar yang lebih luas dan cepat,” kata Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo memastikan pihaknya akan terus memfasilitasi pendampingan UMKM perikanan agar konsisten menghasilkan produk unggulan.
“Hingga saat ini KKP telah menyeleksi lebih dari 800 usaha mikro kecil berbasis produk perikanan, dari target 2.000 pelaku usaha untuk dipromosikan sebagai bagian dari Bangga Buatan Indonesia,” terang Nilanto. (ATN)
Discussion about this post