ASIATODAY.ID, JAKARTA – Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID, pasar industri perkantoran di Indonesia mulai bangkit kembali.
Director Strategic Consulting Indonesia Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo mengungkapkan, total penyerapan bersih per Juni 2023 mengalami pertumbuhan pesat.
“Tanda positif pemulihan permintaan terus berlanjut seperti yang ditunjukkan oleh penyerapan bersih sebesar 69.900 meter persegi, yang tercatat selama kuartal kedua tahun 2023 dan merupakan tingkat penyerapan tertinggi yang pernah tercatat sejak kuartal ketiga tahun 2019,” terang Arief dalam risetnya, Jumat (28/7/2023).
Arief melanjutkan, sebagian besar dari peningkatan penyerapan bersih tersebut masih berasal dari okupansi oleh pemilik gedung kantor yang sudah ada.
Adapun, berdasarkan lini bisnisnya, perusahaan teknologi tercatat paling dominan mendorong pertumbuhan di pasar bisnis perkantoran di Indonesia saat ini. Sementara dari sisi segmen gedung, kantor Grade A dan Grade B dilaporkan membukukan penyerapan bersih positif sepanjang paruh pertama 2023, sedangkan kantor Grade C masih mengalami penurunan tingkat penyerapan.
“Tingkat hunian rata-rata pasar kantor CBD meningkat sebesar 1,2 persen menjadi 72 persen pada akhir Juni 2023,” tambahnya.
Kendati mulai menunjukkan geliat positif, Cushman & Wakefield melaporkan bahwa harga sewa dasar rata-rata dan biaya layanan ruang perkantoran dalam rupiah tidak mengalami peningkatan dan relatif stabil.
Dengan perincian, hingga Juni 2023, harga sewa dasar rata-rata berada di level Rp159.100 per meter persegi tiap bulannya. Sementara itu, biaya layanan juga dilaporkan stabil parkir di level Rp91.600 per meter persegi tiap bulannya. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post