ASIATODAY.ID, TAIPEI – Pemerintah Taiwan melalui Menteri Luar Negeri Taiwan Jaushieh Joseph Wu meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membuka pintu bagi mereka.
Menurut Wu, dengan Taiwan berpartisipasi dalam PBB, diharapkan bisa membantu tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“SDGs merumuskan perencanaan untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, yang bertujuan untuk membimbing dunia menyusuri jalan yang berkelanjutan dan tangguh dengan prinsip tidak mengesampingkan,” terang Wu, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (4/9/2019).
“Prinsip-prinsip inklusif dan tidak mengesampingkan adalah kunci untuk mewujudkan SDGs,” jelasnya.
Pada bulan Juli lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengingatkan negara lain pentingnya inklusif imperatif karena pembangunan tidak akan berkelanjutan jika tidak adil dan tidak inklusif. Meski demikian, menurut Wu, PBB tidak inklusif terhadap Taiwan dan mengesampingkan negara itu.
Wu menjelaskan situasi buruk di masa lalu dan kedepannya tidak akan membuat Taiwan menyerah. Justru, Taiwan telah mengantisipasi dan bersedia serta mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat internasional.
“Jika PBB terus menyerah pada paksaan Tiongkok, menolak partisipasi Taiwan, itu hanya akan semakin mendorong Beijing bertindak semena-mena,” ujarnya.
“Juga akan merusak nilai upaya untuk memenuhi tujuan kerja sama internasional yang bersifat ekonomi, sosial, budaya, dan kesejahteraan manusia, serta memajukan dan mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar bagi semua orang,” paparnya.
Jika PBB serius dalam mengembangkan inklusifitas maka seharusnya mereka membuka pintu bagi Taiwan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post