ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekosistem industri penerbangan yang berkelanjutan. Salah satu bagiannya dengan membangun pusat perawatan pesawat MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) di Batam senilai Rp6,3 Triliun.
“Kerja sama pengembangan MRO diperlukan untuk efisiensi industri penerbangan. Kita berharap industri ini bisa lebih kompetitif dan tumbuh berkembang. Tentunya dengan tetap mampu menyediakan penerbangan nasional yang terjangkau,” ujar Darmin Nasution dalam acara Penandatanganan Kerja Sama, Peresmian, dan Peletakan Batu Pertama Hanggar dan Fasilitas MRO di Bandar Udara Hang Nadim-Batam, Rabu (14/8/2019).
Berdasarkan laporan International Air Transport Association (IATA), jumlah penumpang udara nasional akan mencapai 270 juta penumpang pada tahun 2034 atau naik lebih dari 300 persen dibanding 2014.
Indonesia juga diperkirakan akan masuk 10 besar pasar penerbangan dunia pada 2020. Bahkan akan menjadi lima besar dunia pada 2034.
“Batam dipilih sebagai lokasi MRO karena memiliki beberapa keunggulan. Kota ini berdekatan dengan Singapura, lokasi Original Equipment Manufacturer (OEM) yang menempatkan stock sparepart pesawat dan sebagai hub penerbangan internasional,” ujar Darmin.
Selain itu, kata Darmin, status Batam sebagai Free Trade Zone (FTZ) atau Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dengan berbagai kemudahan bisnis dan insentif fiskal, serta tersedia lahan yang sudah disewa seluas 30 hektare.
“Tak hanya itu, lokasi geografis Batam yang tidak jauh dari negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan juga berpotensi besar menjadi target market jasa MRO pesawat,” ujarnya.
Hadir dalam peletakan batu pertama itu antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Duta Besar RI di Malaysia Rusdi Kirana, Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto, Pimpinan DPRD Kepri, Walikota Batam Muhammad Rudi, Pimpinan Kementerian/Lembaga terkait (Kemenko Perekonomian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi), Pimpinan Lion Group, Pimpinan Garuda Group, PT BAT (Batam Aero Teknik), serta Pimpinan BP Batam.
,’;\;\’\’
Discussion about this post