ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper menyampaikan keprihatinan tentang aktivitas “destabilisasi” Beijing di dekat Taiwan dan Laut China Selatan (LCS).
Esper mengungkapkan hal itu saat berbicara melalui telepon dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe, kata Pentagon, Kamis (6/8/2020) dikutip Reuters.
Pembicaraan telepon ketika hubungan AS-China memburuk dengan cepat tahun ini karena berbagai masalah, termasuk penanganan virus corona oleh Beijing, perusahaan peralatan telekomunikasi Huawei, klaim teritorial China di LCS, dan isu Hong Kong.
“Menteri Esper juga menyampaikan pentingnya RRC (Republik Rakyat China) mematuhi hukum, aturan, dan norma internasional serta memenuhi komitmen internasionalnya,” kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman.
Pernyataan terpisah Pentagon mengatakan kedua belah pihak setuju untuk “mengembangkan sistem yang diperlukan menyangkut komunikasi krisis dan pengurangan risiko.”
Esper sebelumnya mengatakan bahwa dia berharap untuk mengunjungi China pada akhir tahun guna meningkatkan saluran komunikasi untuk menangani krisis dan menangani bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan bersama.
AS telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di LCS dan telah mengirim kapal-kapal perangnya melalui perairan strategis itu.
“Wei mendesak pihak AS untuk menghentikan perkataan dan perbuatan salah, meningkatkan manajemen dan kontrol risiko maritim, tidak mengambil langkah berbahaya yang dapat meningkatkan situasi, dan menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” kata kantor berita resmi China, Xinhua.
China pada Kamis mengancam akan mengambil tindakan balasan atas perjalanan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar ke Taiwan, ketika pulau yang diklaim China itu bersiap menerima kunjungan resmi pejabat tingkat tertinggi AS dalam empat dekade.
Pada Juni, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan diplomat utama China, Yang Jiechi, di Hawaii. (ATN)
Discussion about this post