ASIATODAY.ID, BANDUNG – PT Alkindo Naratama Tbk (“ALDO”), emiten yangb ergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi optimis dapat meraih pertumbuhan penjualan secara konsolidasi hingga 30 persen sepanjang tahun ini.
Target tersebut menyesuaikan dengan
prospek dari bisnis pengiriman (packaging) dan kemasan untuk industri fast-moving consumer goods (FMCG) dan food and beverages (F&B) yang tumbuh pesat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi pasca pandemi dan tumbuhnya perilaku sadar lingkungan di tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan pada saat acara Public Expose Perusahaan yang diselenggarakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Seiring dengan kebiasaan baru yang berlaku pada masyarakat dan capaian kinerja kuartal I-2021, ALDO optimis dapat mencapai target pertumbuhan penjualan tahun ini. Selain penjualan, kami juga membidik pertumbuhan laba bersih hingga 40 persen pada tahun ini. Optimisme ini berdasarkan penjualan yang tinggi dari segmen kertas dan kertas konversi di tahun ini serta kontribusi signifikan dari produk recycled paper oleh anak usaha ALDO, PT Eco
Paper Indonesia (ECO),” jelas Direktur Utama ALDO, H. Sutanto melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/6/2021).
Sebelumnya, ALDO juga baru saja
menggelar Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) dan Luar Biasa
(RUPSLB) untuk tahun buku 2020. Pada
RUPST tersebut, Perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,6 miliar dari laba bersih tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 50,6 miliar.
“Dalam RUPST tahun ini manajemen telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun 2020 senilai Rp 1,5 per saham,” tambah Sutanto.
Selain dari bisnis berbasis kertas, target pertumbuhan Perseroan tahun ini juga
diharapkan berasal dari lini bisnis lainnya.
Dari lini usaha distribusi bahan kimia
tekstil, melalui PT Swisstex Naratama
Indonesia (SNI), yang melayani para
pelaku industri produk tekstil serta melalui PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA), entitas anak yang bergerak dalam bidang manufaktur water-based polimer, yang menyasar pelaku industri kayu, mebel, kertas, cat dan roof coating, dan lainnya.
“Kami juga melihat adanya prospek pertumbuhan pada industri kimia tekstil, di mana kami harapkan dengan pemberlakuan aturan safeguard dari Pemerintah untuk industri tekstil dapat memacu kembali kinerja perusahaan-perusahaan tekstil lokal yang sempat turun saat pandemi lalu. Selain itu
sinyal positif juga dialami oleh ALFA, di
mana industri kayu dan mebel yang
disasar oleh ALFA juga sedang meningkat akibat meningkatnya permintaan, khususnya dari Amerika Serikat,” ujar Sutanto.
Sebagai referensi, PT Alkindo Naratama Tbk PT Alkindo Naratama Tbk (“ALDO”)
emiten yang bergerak pada bidang
integrasi kertas dan bahan kimia melalui
sinergi dengan tiga anak perusahaannya, yaitu PT Swisstex Naratama Indonesia (“SNI”) sebagai distributor Pewarna dan Bahan Kimia Tekstil (sejak 2011), PT Alfa Polimer Indonesia (“API”) sebagai produsen Water-based Polimer (sejak 2013), dan PT Eco Paper Indonesia (“ECO”) sebagai produsen Recycled Brown Paper (sejak 2019).
Dimulai sebagai perusahaan konversi kertas coklat pada tahun 1989 dengan Papertube sebagai lini produksi utama, ALDO telah melakukan inovasi berbagai produk yang berasal dari kertas coklat dan yang paling baru adalah Paper Box dan Paper Bag.
Melalui integrasi bisnis terbaru dengan
ECO serta produk ramah lingkungan yang telah disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC), ALDO melihat potensi pertumbuhan lebih lanjut melalui fenomena pertumbuhan pesat bisnis Online dan e-CommercE. (AT Network)
Discussion about this post