ASIATODAY.ID, JAKARTA – Permintaan perkantoran di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta mengalami penurunan tajam.
Konsultan properti Cushman & Wakefield mengungkapkan bahwa, meskipun kondisi pasar telah menunjukkan sedikit peningkatan aktivitas dan minat, namun sewa baru perkantoran di kawasan CBD masih relatif kecil pada kuartal 1 2021.
Beberapa aktivitas downsizing (pengecilan luasan sewa kantor) hingga penutupan perkantoran masih terjadi pada kuartal 1/2021, sehingga tingkat serapan bersih pada pasar menjadi negatif 32.300 meter persegi. Rata-rata tingkat hunian perkantoran CBD semakin menurun ke 71,0 persen pada akhir Maret 2021.
“Pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung dan berlanjutnya pembatasan sosial di Jakarta telah memperlambat performa bisnis dan menurunkan jumlah permintaan perkantoran dan transaksi ke tingkat terendah,” kata Director Strategic Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo, dalam siaran pers, Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, harga sewa dalam rupiah masih mengalami penurunan di kuartal 1/2021, sejalan dengan lemahnya permintaan dan turunnya tingkat hunian. Karena banyak pemilik bangunan yang memberikan keringanan harga sewa atau penundaan pembayaran untuk menjaga penyewa existing.
“Pada akhir Maret, rata-rata harga sewa bruto pada perkantoran CBD berada di Rp 277.000 per meter persegi per bulan (turun sebanyak 7,3 persen T-T) atau US$19.06 per meter persegi per bulan (turun sebanyak 4.0 persen T-T).
Dengan proyeksi bisnis yang masih lemah dan perkiraan dampak pandemi yang masih akan berlanjut hingga program vaksinasi mencapai sebagian besar target populasi, tren permintaan perkantoran CBD terhadap lokasi yang menawarkan harga sewa lebih rendah dan pengecilan luasan ruang kantor diperkirakan masih akan terjadi di kuartal 2 2021.
“Sejalan dengan hal tersebut,harga sewa bruto diperkirakan akan turun lebih jauh sebagai antisipasi atas permintaan yang lemah,” jelasnya.
Sementara itu, untuk pasokan selama kuartal pertama, ada satu gedung baru masuk. Proyek perkantoran baru bernama Trinity Tower (sebelumnya bernama Proyek Daswin) di Kuningan memasuki pasar perkantoran CBD pada kuartal pertama 2021. Proyek seluas 73.000 meter persegi ini menambah total inventory perkantoran CBD Jakarta menjadi sekitar 7,1 juta meter persegi.
“Pasokan perkantoran seluas 262.500 meter persegi diperkirakan akan memasuki pasar di tahun ini, yang semuanya merupakan bangunan Grade-A,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post