ASIATODAY.ID, MOSKOW – Persahabatan Indonesia dan Rusia kini makin dalam.
Dalam rangka memperingati 73 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia, KBRI Moskow bekerja sama dengan lembaga Friendship Society with Indonesia (FSI) dan Russian Association for International Cooperation (RAIC) menggelar pentas seni budaya bertajuk “Persahabatan Indonesia-Rusia” pada tanggal 2 Februari 2023 di atrium Gostniny Dvor, sebuah gedung pameran prestisius yang berlokasi dekat Lapangan Merah, Kremlin, Moskow.
“Selama kurun 73 tahun ini, kerja sama kedua negara menunjukkan perkembangan yang baik di berbagai bidang, mulai dari politik, militer, perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya, dan sebagainya,” tutur Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, dikutip Senin (6/2/2023).
“Masih banyak peluang kerjasama yang dapat ditingkatkan, mengingat komoditas dan produk kedua negara bersifat komplementer. Indonesia misalnya mengekspor palm oil, karet alam, produk perikanan, kopi, teh, alas kaki dan tekstil, sedangkan Rusia mengekspor gandum, pupuk dan produk berteknologi maju,” pungkas Dubes Tavares.
Dalam pentas seni budaya ini ditampilkan kolaborasi seni budaya kedua negara, berupa tarian Indonesia oleh sanggar tari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow, tarian Rusia oleh Moscow City Creative Group Folk Ensamble “Kladets” pimpinan Vyacheslav Urshov, demonstrasi pencak silat oleh Russia Pencak Silat Federation pimpinan Valeri Maistrovoy, dan lantunan lagu-lagu Indonesia dan Rusia yang dibawakan penyanyi bariton Raymond Sihombing, diaspora Indonesia yang bermukim di Moskow.
Selain itu di layar raksasa pentas disajikan film promosi pariwisata “Wonderful Indonesia” produksi Kemenparekfaf RI dan film dokumenter kunjungan PM Uni Soviet Nikita Kruschev ke Bali tahun 1960 dan kunjungan Presiden Soekarno ke Moskow tahun 1961.
Di atrium pentas seni budaya dipajang pula 15 foto-foto arsip yang menampilkan korespondensi pejabat Uni Soviet dan Republik Indonesia mengenai pengakuan kedaulatan Indonesia dan pembukaan hubungan diplomatik Indonesia – Uni Soviet, foto kunjungan dan pertemuan Pemimpin kedua negara dalam berbagai kesempatan, maupun foto-foto kegiatan KBRI Moskow.
Kegiatan pentas seni budaya dibuka resmi oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, bersama-sama dengan Wakil Direktur Asia III Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Vadim Velikanov, Ketua Umum RAIC, Sergey Palashnikov dan Ketua FSI, Ruslan Bayramov.
Dalam sambutan pembukaan, Dubes Tavares menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Rusia sesungguhnya telah terjalin jauh sebelum dibuka resmi pada tahun 1950. Hal ini ditunjukan dengan adanya catatan sejarah perjalanan penjelajah Rusia, Nikolay Miklouho-Maclay yang singgah di Jakarta (dulu Batavia) pada tahun 1873 dan juga menyinggahi sejumlah daerah lain di Indonesia seperti Maluku, Flores dan Timor (Nusa Tenggara).
Disinggung pula oleh Dubes Tavares mengenai kunjungan putra mahkota Prince Nikolai Romanov ke Batavia, Bogor, Garut dan Bandung di tahun 1890 dan pengangkatan Mikhail Bakunin sebagai Konsul Rusia di Batavia pada 1894 – 1899.
“Indonesia-Rusia merupakan sahabat lama yang memiliki komitmen yang sama untuk terus memperat persahabatan dan kerja sama bilateral untuk mencapai kemajuan bersama,” kata Dubes Tavares.
Pejabat Kemlu Rusia Vadim Velikanov mengapresiasi inisiatif KBRI Moskow, RAIC dan FSI dalam menyelenggarakan acara peringatan 73 tahun hubungan diplomatik dan berharap momen ini akan semakin memperkuat hubungan kedua negara.
“Indonesia adalah mitra penting Rusia di kawasan dan semoga kemitraan stretagis antara kedua Rusia akan semakin memperkokoh hubungan kita di berbagai bidnag,” ujar Velikanov.
Apresiasi atas Kerjasama KBRI Moskow maupun harapan bagi peningkatan kerjasama Indonesia – Rusia, khususnya di lingkup people-to-people relations juga dikemukakan Ketua RAIC Sergey Kalashnikov dan Ketua FSI Ruslan Bayramov di dalam sambutan mereka.
“Meskipun lembaga Friendship Society with Indonesia baru resmi dibentuk November 2022 lalu, namun antusiasme berbagai unsur masyarakat Rusia dan Indonesia di Moskow, baik dari kalangan politisi, pengusaha, akademisi, mahasiswa, media, dan sebagainya telah nampak tumbuh. Kita harapkan melalui pendekatan people-to-people relations ini dpat menggerakan bagi kerjasama yang lebih luas di bidang peradangan, investasi, pendidikan dan sebagainya,” ujar Ruslan Bayramov yang juga pemilik kawasan perhotelan dan rekreasi Etnomir di propinsi Kaluga (100 km dari Moskow).
Momen seremonial peringatan 73 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia ditandai dengan prosesi penandatanganan foto Soekarno-Nikita Kruschev dan foto Presiden Joko Widodo-Presiden Vladimir Putin oleh Dubes Jose Tavares, Vadim Velikanov, Sergey Kalashnikov, dan Ruslan Bayramov. Foto ini merefleksikan perjalanan hubungan diplomatik kedua negara semenjak era Presiden Sukarno hingga era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pentas seni budaya “Persahabatan Indonesia – Rusia” merupakan bagian dari kegiatan “Golden Hands of the World” yang diikuti KBRI Moskow sejak tanggal 24 Januari hingga 5 Februari 2023 dan memamerkan berbagai benda seni budaya dan industri kreatif karya UMKM berbagai daerah di Indonesia.
Selain Indonesia, juga turut berpartisipasi Sri Lanka, India dan Turki. Pameran Golden Hands of the World baru pertama kali diadakan dan merupakan bagian dari pameran yang lebih besar, yakni The 3rd Art Industrial Exhibition Forum: Unique Russia” – sebuah ajang tahunan terbesar di kota Moskow yang menampilkan produk seni budaya dan industri kreatif karya UMKM berbagai wilayah di Federasi Rusia.
Pentas seni budaya “Persahabatan Indonesia – Rusia” yang berlangsung 2,5 jam dihadiri 600 penonton, yang meliputi tamu dan undangan khusus dari unsur pejabat pemerintahan, perusahaan dan mitra kerja KBRI Moskow, FSI serta RAIC, serta masyarakat umum kota Moskow yang menghadiri pameran “The 3rd Art Industrial Exhibition Forum: Unique Russia”.
Berbagai komentar menarik juga dikemukakan penonton usai menyaksikan tayangan film dokumenter kunjungan Nikita Krushchev ke Bali dan Presiden Sukarno ke Moskow.
Yekaterina Kuznetsova, diplomat Rusia yang pernah bertugas di Jakarta, merasakan kegembiraannya dapat hadir menyaksikan pagelaran pentas seni budaya ini. “Suasana akrab dan kehangatan yang terpancar dari kegiatan ini membuat saya rindu dengan suasana di Indonesia,” tutur diplomat yang akrab dipanggil dengan Katja.
“Betapa menggembirakan melihat pemimpin kedua negara kita begitu akrab saling berpelukan. Semoga keakraban Indonesia dan Rusia ini akan selalu abadi,” ujar Anastasiya, mahasiswi Institut Negara Asia- Afrika Moscow State University yang fasih berbahasa Indonesia.
“Film tentang Presiden Sukarno mengingatkan kenangan saya di waktu kecil di Makasar. Saat itu di awal tahun 1960an, Presiden Sukarno dan kosmonot Soviet German Titov pernah menginap di rumah kami di makassar ketika berkunjung ke sana,” ujar Andi Sose, pengusaha Indonesia yang ayahnya adalah salah satu tokoh terkemuka di Makassar, Sulawesi Selatan. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post