ASIATODAY.ID, LJUBLJANA - Wabah coronavirus (Covid-19) sudah berakhir di negeri Slovenia. Negara ini tercatat yang pertama di Eropa mendeklarasikan berakhirnya wabah mematikan itu, pada Jumat 15 Mei.
Pemerintah Slovenia mengklaim covid-19 sudah sepenuhnya terkendali sehingga tidak perlu lagi ada langkah-langkah pembatasan luar biasa.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins pada Sabtu 16 Mei 2020, total kasus covid-19 di Slovenia mencapai 1.465 dengan 103 kematian dan 270 pasien sembuh.
Melansir Guardian, Pemerintah Slovenia kembali membuka perbatasannya dan mengatakan bahwa semua warga Uni Eropa dapat bebas masuk dari Austria, Italia, dan Hongaria. Sementara warga non-UE diwajibkan menjalani karantina 14 hari jika masuk ke Slovenia.
Kasus pertama covid-19 di Slovenia muncul pada 4 Maret, setelah seorang warga pulang dari Italia — episentrum virus corona kala itu. Penyebaran covid-19 di Slovenia relatif terkendali, dan hingga kini masih tetap berada di bawah angka 1.500.
Pemerintah Slovenia telah melonggarkan sejumlah pembatasan pergerakan warga pada 20 April. Kala itu, sejumlah toko diizinkan beroperasi kembali, sementara bar dan restoran hanya boleh melayani tamu di teras luar.
Transportasi publik di Slovenia perlahan sudah dibuka kembali, dan aktivitas belakar mengajar di sejumlah sekolah akan dimulai Senin besok.
Meski mendeklarasikan kemenangan dari covid-19, Pemerintah Slovenia tetap meminta warga untuk menjaga jarak sosial (social distancing) dan aturan-aturan terkait lainnya.
Namun para pengunjung dari negara anggota UE yang tidak memperlihatkan gejala akan diizinkan masuk ke Slovenia tanpa perlu menjalani karantina. (ATN)
Discussion about this post