ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pertamina Geothermal Energy (PGE) menginvestasikan USD7 juta untuk mengembangkan sumur baru di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Lahendong, Sulawesi Utara.
Menurut Manager Planning & Engineering PGE Lahendong Apriyansyah Toni, pengembangan sumur baru bagian dari keberhasilan pengoperasian unit 1 hingga 6. Nantinya, sumur baru akan dibangun pada Unit 7 dan 8.
Adapun pengoperasian 6 unit blok panas bumi Lahendong memasok 20 persen kebutuhan listrik jaringan Sulawesi Utara dan Gorontalo. Sebagai persiapan pembangunan, akan dilaksanakan di cluster A sebagai wilayah pengembangan.
Sementara itu, untuk pembangunan fasilitas dan infrastruktur di cluster A, PGE Lahendong memerlukan dana kurang lebih USD22,5 miliar.
“Kami akan melakukan pengeboran satu sumur terlebih dahulu, setelah itu satu sumur akan kami lakukan evaluasi. Dari uji produksi kita akan ketahui berapa temperatur dan massa fluida sehingga kita mengetahui berapa listrikyang bisa kita bangkitkan,” jelas dia melalui keterangan tertulisnya yang diterima Senin (16/3/2020).
Sebagai informasi, WKP Lahendong PGE mempunyai enam unit PLTP, dengan Unit 1 hingga Unit 4 memproduksi uap dan dioperasikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan kapasitas 80 Mega Watt (MW). Sementara itu, Unit 5 dan Unit 6 dioperasikan sendiri oleh PGE dengan total kapasitas produksi 40 MW yang disalurkan ke PLN.
PGE Area Lahendong memiliki peranan lain bagi masyarakat Sulawesi Utara, seperti mampu melistriki hingga 92.308 rumah pelanggan 1.300 Watt dan memberikan akses listrik bagi 369.232 orang dengan asumsi 4 orang di setiap rumah.
Kepala Subdit Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi Direktorat Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Budi Herdiyanto menyampaikan pemerintah telah mengetahui rencana pengembangan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah akan mendukung penuh rencana PGE Lahendong.
“Dukungan dari pemerintah dalam bentuk memfasilitasi bagaimana bernegosiasi dengan PLN terkait harga jualnya dan untuk perizinan, di antaranya terkait dengan pembebasan lahan, kemudian impor barang,” tandasnya. (AT Network)
Discussion about this post