ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pertumbuhan investasi di Indonesia pada kuartal II 2019 diakui melemah dan masih kurang bergairah. Hal itu dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan investasi barang modal, selain bangunan dan mesin.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) yang merupakan indikator investasi tercatat hanya tumbuh 5,01 persen atau lebih rendah dari pertumbuhan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,85 persen.
“Investasi melambat karena pertumbuhan barang modal selain bangunan dan mesin mengalami kontraksi,” terang Kepala BPS Suhariyanto melalui siaran pers di Jakarta, Senin (5/8/2019).
BPS merinci, dari sisi pengeluaran, investasi merupakan kontributor kedua terbesar dalam perekonomian, di bawah konsumsi. Pada tiga bulan kedua tahun ini, investasi menopang 31,25 persen terhadap perekonomian. Artinya, dari 5,05 persen angka pertumbuhan kuartal II 2019, sebanyak 1,59 persen diantaranya berasal dari investasi.
Menurut Suhariyanto, pertumbuhan investasi selama periode April-Juni mendapat dorongan dari pertumbuhan barang modal jenis mesin dan perlengkapan dan bangunan.
Tercatat, pertumbuhan bangunan pada kuartal II 2019 mencapai 5,46 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,02 persen.
Pertumbuhan barang modal jenis mesin dan perlengkapan juga naik 9,87 persen namun melambat dibandingkan periode April-Juni 2018 yang mencapai 22,27 persen.
Sementara pertumbuhan barang modal jenis mesin dan perlengkapan dipengaruhi oleh meningkatnya nilai impor dan produksi domestik.
Sementara itu, barang modal jenis kendaraan lajunya kontraksi 0,04 persen. Padahal, periode yang sama tahun lalu masih bisa tumbuh 8,01 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh menurunnya barang modal kendaraan baik yang berasal dari domestik maupun impor.
Penurunan kinerja secara tahunan juga dipengaruhi penurunan barang modal peralatan lainnya sebesar 0,65 persen, sumber daya hayati (CBR) minus 0,14 persen dan produk kekayaan intelektual yang merosot 0,2 persen.
Dikatakan, pertumbuhan investasi kuartal II, juga dipengaruhi oleh situasi politik. Sebagai catatan, pada kuartal II lalu, Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi.
“Situasi politik pada kuartal II kurang mendukung pertumbuhan inbestasi kita, namun sekarang sudah dalam kondisi memaik,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post