ASIATODAY.ID, PUNJAB – Pesta Miras oplosan di India merenggut puluhan korban jiwa.
Sedikitnya 86 orang tewas sepanjang pekan ini usai mengonsumsi minuman keras beracun di negara bagian Punjab, India. Polisi pun menggelar lebih dari 100 penggerebekan untuk menyita pasokan miras beracun tersebut pada Sabtu 1 Agustus.
Petugas menangkap 25 orang dalam penggerebekan tersebut.
Kepala Menteri Punjab Amarinder Singh memerintahkan penyelidikan atas 86 kematian terkait miras beracun. Ia juga mengumumkan bahwa keluarga korban akan menerima kompensasi dana berkisar USD2.600 atau setara Rp38 juta.
Kantor berita Times of India, Minggu (2/8/2020) melaporkan bahwa Amarinder memerintahkan pemberhentian tujuh petugas bea cukai dan enam polisi di Punjab atas kasus miras beracun. Penyelidikan juga dilakukan terhadap mereka untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“Aksi tegas akan dilakukan terhadap pelayan publik mana pun yang terbukti terlibat dalam kasus ini,” tegas Amarinder.
Miras lokal atau oplosan, yang harganya jauh lebih murah dari minuman di toko, banyak dijual di beberapa wilayah di India. Meski harganya murah, miras semacam itu kerap mengandung bahan berbahaya seperti metanol, yang menewaskan ratusan orang di India pada setiap tahunnya.
Pada Februari 2019, miras oplosan di India menewaskan 85 orang dan membuat ratusan lainnya keracunan.
Jumat kemarin, 10 orang di desa Kurichedu, India, tewas usai mengonsumsi hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Mereka meminumnya karena toko miras di desa mereka ditutup di tengah pandemi Covid-19. (ATN)
Discussion about this post