ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen penuh menjalankan kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif untuk terus melakukan transisi energi dengan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan melalui semangat transformasi, PLN tidak hanya melakukan pembangunan infrastruktur pembangkit EBT baru, tetapi juga melakukan inovasi dengan mendorong pemanfaatan EBT pada pembangkit eksisting.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan Co-Firing PLTU yang ada menggunakan biomassa, seperti yang dilakukan di PLTU Suralaya.
Co-firing PLTU batubara dengan bahan bakar biomassa adalah upaya alternatif mengurangi pemakaian batubara dengan mengganti sebagian batubara dengan bahan bakar biomassa dengan tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai kebutuhan.
“Program co-firing PLTU dengan biomassa ini merupakan langkah nyata PLN untuk mendorong peningkatan EBT pada bauran energi nasional,” kata Darmawan Prasodjo, di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Kamis (31/12/2020).
Khusus di PLTU Suralaya, Co-Firing akan dilakukan secara bertahap, mulai dari penggunaan lima persen biomassa, hingga rencana jangka panjang nantinya PLTU Suralaya diharapkan bisa penuh menggunakan biomassa.
Selain di PLTU Suralaya, Co-Firing juga telah dilakukan uji coba di beberapa PLTU, antara lain PLTU Jeranjang (2×25 MW) dengan pelet sampah, PLTU Paiton (2×400 MW) pelet kayu, PLTU Rembang (2×325 MW) pelet kayu, PLTU Indramayu (3x330MW) pelet kayu.
Kemudian PTLU Tenayan (2×110 MW) dengan cangkang kelapa sawit, PLTU Ketapang (2×10 MW) dengan cangkang kelapa sawit, PLTU Sanggau (2×7 MW) dengan cangkang kelapa sawit, juga PLTU Belitung (2×16,5 MW) dengan cangkang kelapa sawit. (ATN)
Discussion about this post