ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (persero) tengah mempersiapkan pembangunan tiga proyek pembangkit hijau berbasis pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara).
Direktur Bisnis Regional Kalimantan Machnizon memerinci, proyek energi baru dan terbarukan (EBT) tersebut adalah PLTA Tabang Kaltim, PLTA Kayan dan PLTA Kelai di Kaltara dengan total kapasitas terpasang sebesar 300 mw-400 mw. Ketiga proyek tersebut, sudah masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN Kalitimra.
“Rencananya listrik dari 3 PLTA tersebut akan masuk dalam interkoneksi Kalimantan pada 2025. PLTA ini juga akan memperkuat dan mendukung interkoneksi wilayah Kaltimantan, mulai dari Kalbar, Kalteng, Kalsel, hingga Kaltim dan Kaltara,“ ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (31/7/2019).
Menurut dia, pembangkit hijau tersebut bisa dimanfaatkan untuk kalangan industri yang berkembang di Kaltimra bukan untuk sektor rumah tangga. Pasalnya, pasokan listrik untuk sektor rumah tangga sudah cukup dari pembangkit listrik yang saat ini telah beroperasional. Bahkan nantinya jika ada kelebihan pasokan listrik dari PLTA berpotensi untuk dijual kepada Malaysia yang berbatasan langsung dengan Kalimantan.
Pembangunan PLTA semacam ini sudah lebih dulu dilakukan di Riam Kanan, Kalsel. Selain PLTA juga akan dibangun PLTS dan tenaga Angin di Pleihari Kalsel yang pelelangannya baru dilakukan tahun ini dengan target operasional pada 2021. Namun PLN memiliki target mulai dari Pontianak hingga Kaltara pada 2021 akan tersambung semua jaringan listrik.
Sejauh ini, ungkap Machnison kelistrikan di Kalimantan Timur sudah interkoneksi dengan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Kapasitas terpasang di wilayah Kaltim sekitar 1500 MW dengan beban puncak 1.250 MW sehingga memiliki kelebihan daya listrik sebesar 250 MW-300 MW. Sebaliknya di Kaltara sistem kelistrikan-nya yang belum tersambung semua. (Lis)
,’;\;\’\’
Discussion about this post