ASIATODAY.ID, JAKARTA – Polusi udara Kota Jakarta kian memburuk.
Pada hari ini, Senin (14/8/2023), kualitas udara di Jakarta berada di peringkat keempat sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada Senin (14/8/2023) pukul 09.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 152, mengindikasikan bahwa udara di kota ini berada dalam kategori “tidak sehat” akibat tingginya polusi udara particulate matter (PM2.5).
Daerah dengan kondisi polusi udara terparah ada di Kemayoran dengan AQI 183, Ancol dengan AQI 165 dan Jimbaran 2 dengan AQI 164.
Posisi pertama terkait kualitas udara terburuk di dunia pada hari ini ada di Kampala, Uganda dengan indeks kualitas udara (AQI)mencapai angka 162. Lalu diikuti Dubai, Uni Emirat Arab dengan angka 159, dan Kuwait dengan angka 157.
Sehari sebelumnya kualitas udara di Jakarta menduduki peringkat teratas sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada Minggu (13/8/2023) pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 170.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, telah menjelaskan bahwa kondisi udara yang memburuk dalam beberapa waktu terakhir ini terutama disebabkan oleh musim kemarau yang sedang berlangsung.
“Juli hingga September biasanya merupakan puncak musim kemarau. Oleh karena itu, tingkat polusi udara menjadi lebih tinggi dan berdampak pada kualitas udara yang buruk,” ungkap Asep dalam konferensi pers di gedung Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023). (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post