ASIATODAY.ID, JAKARTA – Produk emas PT Freeport Indonesia (PTFI) selama pandemi coronavirus (Covid-19) tetap stabil.
Direktur Utama Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan, pada kuartal I, produksi emas dan tembaga Freeport melebihi target per kuartal yang telah ditentukan.
“Secara internal kami dapat laporannya bahwa operasinya lebih baik dari ekspektasi. Produksinya sedikit di atas 100 persen dan itu sudah melampaui target,” terang Orias melalui virtual conference, Jumat (15/5/2020).
Menurut Orias, produksi yang melebihi target tersebut dikarenakan adanya pembatasan gerak masyarakat di tengah covid-19. Para karyawan menjadi lebih fokus menjalankan kegiatan produksi karena pembagian shift diperketat khususnya di area tambang Tembagapura.
Meski demikian produksi PTFI baru akan full pada 2023. Tahun ini produksi diperkirakan berkurang lantaran masa transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah, sehingga realisasinya diperkirakan sebesar 70 persen.
Sebelumnya, PTFI mengakui produksi dalam bentuk bijih mineral (ore) mengalami penurunan karena perpindahan kegiatan tambang.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan sudah tidak ada lagi kegiatan penambangan di tambang Grasberg. Proses penambangan terbuka telah selesai pada tahun lalu dan beralih ke tambang bawah tanah.
“Penambangan bawah tanah yang kami sedang kembangkan di bawah, persis di open pit. Sehingga untuk dapat dibangun sepenuhnya kegiatan di atasnya harus berhenti dan menyebabkan produksi kami tabunu dan kini berkurang 50 persen,” kata Tony pada Februari lalu. (ATN)
Discussion about this post