ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa prospek ekonomi global telah memburuk sejak perkiraan terbaru tiga pekan lalu.
Menurut Kepala ekonom IMF Gita Gopinath, kebutuhan pendanaan eksternal negara-negara berkembang diperkirakan melonjak jauh diatas proyeksi IMF sebelumnya sebesar USD2,5 triliun
Dalam konferensi video yang diselenggarakan Dewan Hubungan Luar Negeri IMF, Gopinath mengatakan IMF akan membutuhkan seluruh sumber daya pinjaman saat ini yang jumlahnya mencapai USD1 triliun.
“Kami tahu krisis ini tidak akan hilang dalam waktu dekat. Hal-hal bisa menjadi lebih buruk. Krisis kesehatan belum terpecahkan,” kata Gopinath, melansir Bloomberg, Jumat (8/5/2020).
IMF mengatakan dalam laporan World Economic Outlook pada 14 April lalu bahwa produk domestik bruto (PDB) global akan turun 3 persen tahun ini. Skenario tersebut mengambil asumsi bahwa pandemi akan mereda pada paruh kedua tahun ini dan langkah-langkah pembatasan dapat secara bertahap dihentikan.
Gopinat mengatakan bahwa kecil kemungkinan skenario tersebut dapat terjadi saat ini.
Proyeksi IMF bulan lalu juga menggambarkan tiga skenario alternatif, di antaranya virus bertahan lebih lama dari yang diperkirakan, kembali pada tahun 2021, atau keduanya. Wabah yang lebih panjang akan menyebabkan PDB global susut 3 persen tahun ini.
Dalam konferensi video yang sama, profesor Universitas Harvard dan salah satu pendahulu Gopinath di IMF, Kenneth Rogoff, mengatakan bahwa beberapa negara akan menghadapi krisis solvabilitas dan akan membutuhkan write-down hutang daripada hanya penundaan pembayaran. (ATN)
Discussion about this post