ASIATODAY.ID, MELBOURNE – Polisi menangkap 74 orang dalam aksi protes anti-lockdown di Melbourne pada Minggu (13/9/2020).
Dalam unjuk rasa di hari kedua di tengah pandemi Covid-19 ini, sejumlah demonstran melemparkan buah-buahan ke arah polisi yang menggerebek area pasar.
Sekitar 250 pengunjuk rasa yang berteriak “kebebasan” dan “kekuatan rakyat” dikepung aparat keamanan di area Queen Victoria Market. Sebagian dari mereka kemudian ditangkap karena dianggap sebagai provokator.
Rekaman video bentrokan dan penangkapan pedemo di Melbourne menyebar di media sosial. Dalam rekaman terlihat beberapa petugas berkuda yang menerobos kerumunan massa di dalam pasar.
“Ada beberapa momen menegangkan saat para pedemo mulai melempari polisi dengan buah-buahan,” ujar Erik Anderson, seorang jurnalis lokal. Melbourne adalah ibu kota dari negara bagian Victoria.
Melansir Guardian, sejumlah demonstran melawan saat hendak ditangkap. Beberapa dari mereka berteriak, “ini bukan negara bagian polisi” dan “kalian polisi harus berada di kubu yang benar.”
Sebagian besar demonstran menilai kebijakan penguncian wilayah atau lockdown hanya merusak perekonomian dan tidak berpengaruh banyak terhadap pengendalian Covid-19.
Sementara itu, Kepolisian Victoria telah mengeluarkan 176 surat pelanggaran kepada warga yang melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Semua pelanggaran tersebut memiliki denda dalam jumlah besar.
Pada hari ini, otoritas Victoria melaporkan tambahan 41 kasus baru dan tujuh kematian akibat Covid-19. Tambahan ini menjadikan total kematian akibat Covid-19 di Victoria mencapai 723 jiwa. (ATN)
Discussion about this post