• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Proyek Bukit Algoritma, Indonesia Bisa Adopsi Pola AS dan China

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
June 3, 2021
in Business
2 min read
0
Proyek Bukit Algoritma, Indonesia Bisa Adopsi Pola AS dan China

Master Plan Proyek Bukit Algoritma. Ilustrasi

2.6k
SHARES
2.6k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah terobosan besar datang dari Indonesia melalui proyek Bukit Algoritma. Proyek ini dirancang untuk membawa Indonesia keluar dari ketertinggalan dalam dunia inovasi dan teknologi.

Menurut Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia sekaligus CEO KSO (Kerja Sama Operasi) Bukit Algoritma, Budiman Sujatmiko, Indonesia masih terhambat dalam mengembangkan kemandirian teknologi.

“Hal ini disebabkan oleh kecanggungan bangsa Indonesia dalam memadukan Demand Readiness Level (DRL) dan Technology Readiness Level (TRL),” kata Budiman saat berbicara di forum webinar HIMPERINDO (Himpunan Perekayasa Indonesia) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono, Kepala BPPT (Badan Pengajian & Penerapan Teknologi), Hammam Riza, dan Kepala BRIN (Badan Riset & Inovasi Nasional), Laksana Tri Handoko, Kamis 27 April 2021.

RelatedPosts

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Paling Aktif di ASEAN

Ekspansi Bisnis, Pos Indonesia Terjun ke Industri Tambang Nikel

Dunia Krisis Gandum, Indonesia Fokus Hilirisasi Sorgum

China Mulai Kirim 11 Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Indonesia

Kolaborasi Aramco-Sinopec, Perkuat BRI China dan Visi 2030 Arab Saudi

Akibat kondisi ini kata Budiman, inovasi hasil riset dan pengembangan produk dari berbagai peneliti banyak yang tidak termanfaatkan sepenuhnya atau hanya berakhir sebagai dokumen yang manfaatnya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat atau pengguna.

“Hal tersebut terjadi karena adanya permasalahan dalam proses pengembangan teknologi inovasi hasil riset yang tidak cocok dengan kesiapan pasar menyerap teknologi tersebut,” imbuhnya.

Budiman mengungkapkan, tingkat kesiapan teknologi (technology readiness level) merupakan metode pengukuran kematangan atau kesiapan dari pengembangan produk teknologi tertentu.

“Permasalahan inovasi teknologi tersebut dapat diselesaikan apabila pada tahap pengembangan teknologi dilakukan penilaian secara objektif menggunakan TRL untuk mengetahui teknologi tersebut telah siap atau belum untuk dikomersialisasikan,” papar Budiman.

Budiman mencontohkan, negara yang siap dalam merepresentasikan DRL maupun TRL adalah Amerika Serikat (AS) dan China yang masing-masing memakai pendekatan pasar dan negara.

Sementara Indonesia lanjut Budiman, hanya sebatas ‘tanam, gali, tebang dan jual’. Padahal di lain pihak sekarang permintaan pasar teknologi sangat tinggi, akibatnya pasar mencari jalan yang instan dan mengandalkan impor.

“Ketika menyangkut teknologi akhirnya mencari merek yang lebih branded, karena perilaku konsumen teknologi Indonesia tidak mendukung kemandirian teknologi. Karena masyarakat Indonesia, terutama yang di perkotaan, banyak mengejar merek dalam.berbelanja teknologi. Padahal produk teknologi dalam negeri banyak berkualitas,” ungkap Budiman.

Lebih jauh Budiman mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia masih minder memasarkan produk teknologinya meskipun negara-negara asing berpandangan bahwa potensi pasar teknologi bangsa ini sangat besar.

Oleh karenanya, Budiman menjelaskan bahwa Bukit Algoritma menawarkan pengembangan teknologi rekayasa teknologi yang memadukan DRL dan TRL berbasis komunitas sebagai alternatif pendekatan pasar dan negara yang banyak dilakukan AS (Amerika Serikat), China dan negara-negara maju lain.

Diharapkan dengan pendekatan DRL dan TRL berbasis komunitas ini maka dampak sosial, budaya dan ekonomi akan lebih besar bagi kebangkitan teknologi bangsa Indonesia menuju bangsa berbasis pengetahuan (knowledge-based nation).

Sebagai referensi, proyek Bukit Algoritma di wilayah Cibadak dan Cikidang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini akan menelan investasi senilai Rp 18 triliun. Proyek ini disebut akan dibangun seperti Silicon Valley di Amerika Serikat. (ATN)

Tags: Bukit AlgoritmaInovasi TeknologiSilicon ValleyTransformasi Digital
Previous Post

Solidaritas Covid-19, Indonesia Kirim Lagi 2.000 Tabung Gas Oksigen ke India

Next Post

Menyelami Palung Terdalam di Dunia, Ilmuwan Filipina Temukan Sampah Plastik

Related Posts

Inovasi Berbasis IPv6 Percepat Transformasi Digital di Asia Pasifik
Business

Inovasi Berbasis IPv6 Percepat Transformasi Digital di Asia Pasifik

June 28, 2022
dhost Telekomunikasi Lebarkan Sayap di Asia Pasifik
Business

dhost Telekomunikasi Lebarkan Sayap di Asia Pasifik

June 24, 2022
IBM Asia Pacific akan Dirikan Hybrid Cloud Academy di Batam
Business

IBM Asia Pacific akan Dirikan Hybrid Cloud Academy di Batam

June 22, 2022
IWG G20 Dorong Pembangunan Infrastruktur Digital secara Global
Business

IWG G20 Dorong Pembangunan Infrastruktur Digital secara Global

June 11, 2022
METRO dan Capillary Technologies Kolaborasi Dorong Loyalitas B2B di 24 Negara Eropa 1
Business

METRO dan Capillary Technologies Kolaborasi Dorong Loyalitas B2B di 24 Negara Eropa

June 8, 2022
Indonesia Merajai Pertumbuhan Ekonomi Digital di Asia Tenggara
Business

Masa Depan Industri Digital di ASEAN Ditentukan oleh Generasi Saat ini

June 5, 2022
Next Post
Menyelami Palung Terdalam di Dunia, Ilmuwan Filipina Temukan Sampah Plastik

Menyelami Palung Terdalam di Dunia, Ilmuwan Filipina Temukan Sampah Plastik

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • China Umumkan Latihan Militer Terbaru dengan Amunisi Sungguhan
  • Indonesia Potensi Merugi Rp2,5 Triliun Akibat Tambang Timah Ilegal
  • Hungaria dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Teknologi dan Talenta Digital
  • 10 Perusahaan Korea Selatan Komitmen Investasi Rp100,69 Triliun di Indonesia
  • Agresi Israel di Gaza, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian