ASIATODAY.ID, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri Tbk menyetujui pengalokasian 60 persen dari laba bersih 2019 atau sekitar Rp16,49 triliun atau sekitar Rp353,34 per lembar saham.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan nilai dividen tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,2 triliun atau sekitar Rp241 per lembar saham.
“Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis dan memenuhi ketentuan terbaru regulator, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya,” kata Royke dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (21/2/2020).
Adapun sisa 40 persen dari laba bersih, kata Royke akan digunakan sebagai laba ditahan.
Menurut Royke, Bank Mandiri telah membukukan kinerja yang baik pada tahun lalu. Tercatat, laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp27,5 triliun atau tumbuh 9,9 persen secara year on year (yoy).
Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit konsolidasi yang sebesar 10,7 persen yoy hingga mencapai Rp907,5 triliun pada akhir tahun lalu. Dari kucuran tersebut, perseroan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp59,4 triliun, naik 8,8 persen yoy dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, aset perseroan pun terkerek naik 9,65 persen menjadi Rp1.318,2 triliun pada akhir tahun lalu.
Lebih lanjut, Bank Mandiri mencatat perbaikan kualitas kredit dengan capaian rasio non performance loan (NPL) gross turun 42 bps menjadi 2,33 persen dibandingkan Desember tahun lalu. Dampaknya, biaya CKPN pun ikut melandai sebesar -14,9 persen yoy menjadi Rp12,1 triliun.
Menurut Royke, konsistensi untuk mengutamakan prinsip pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam ekspansi serta inovasi layanan yang berkelanjutan melalui otomatisasi ataupun digitalisasi, menjadi kunci keberhasilan perseroan dalam melewati 2019.
“Untuk itu, kami akan terus mewaspadai perkembangan ekonomi terkini dan melakukan inisiatif strategis yang diperlukan berdasarkan pertimbangan efektifitas dan efisiensi,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post