ASIATODAY.ID, JAKARTA – Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD) resmi ditutup. Konferensi ini menghasilkan rumusan platform kolaborasi diplomasi digital di kawasan ASEAN.
“Selama satu hari penuh, diskusi peserta RCDD berlangsung produktif, membahas berbagai isu penting dalam memanfaatkan potensi diplomasi digital,” terang Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Cecep Herawan saat menutup RCDD, Selasa malam (10/9/2019) sebagaimana dikutip dari laman Kemlu RI.
Wakil pemerintah, pemerhati, pakar teknologi digital dan pelaku bisnis berbasis teknologi digital telah membahas berbagai isu penting yang terbagi dalam 3 sesi.
Sesi pertama, membahas upaya bersama dalam memaksimalkan manfaat digitalisasi dan kemajuan teknologi; bertukar pengalaman antar negara-negara peserta dalam merumuskan strategi dan penerapan diplomasi digital; serta memastikan diplomasi digital dapat memberdayakan masyarakat, melindungi warga negara, mendorong inovasi, dan menyebarkan pesan-pesan perdamaian untuk memerangi ekstremisme.
Pada sesi kedua dan ketiga, diulas pentingnya teknologi informasi dan komunikasi dalam penanganan situasi krisis; dan membahas bagaimana perkembangan teknologi digital dapat mendorong pembangunan ekonomi di kawasan.
Melalui RCDD ini juga Kementerian Luar Negeri RI akan mengembangkan kerja sama dengan Pulse Lab Jakarta, Diplo Foundation, serta Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, terkait peningkatan kapasitas dalam pemanfaatan teknologi digital bagi pelaksanaan diplomasi.
“Negara-negara peserta juga mendiskusikan Jakarta Message yang akan menjadi referensi bagi kerja bersama dalam meningkatkan diplomasi digital, di masing-masing negara, di kawasan dan di berbagai belahan dunia”, terang Dirjen Cecep.
Pesan ini juga akan memuat rencana aksi untuk kerja sama berkelanjutan antar pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun jejaring regional untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam berdiplomasi.
RCDD dihadiri 10 negara ASEAN dan 6 negara kawasan yaitu, Australia, India, Jepang, Korea Selatan, RRT dan Selandia Baru, dibuka Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pada Selasa pagi, 10 September 2019. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post