ASIATODAY.ID, JINAN – Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) pada Senin (2/1) secara resmi mulai berlaku di Indonesia. Pada hari yang sama, Shandong, sebuah provinsi di China timur, mengeluarkan Surat Keterangan Asal (SKA) RCEP pertama untuk ekspor ke Indonesia.
SKA tersebut akan memangkas tarif untuk satu batch salmon beku yang diproduksi oleh Qingdao SanMu Aquatic Products Co., Ltd. di Qingdao, Shandong, dari 10 persen menjadi nol persen.
“Ini berarti kami dapat terbebas dari tarif di Indonesia hingga lebih dari 2 juta yuan (1 yuan = Rp2.249) setiap tahunnya,” ujar Sun Junzhi, manajer umum perusahaan itu, dikutip dari Xinhua, Selasa (3/1/2023).
“Untuk industri pengolahan produk akuatik dengan margin rendah, konsesi tarif seperti ini merupakan kabar dan peluang yang menggembirakan, yang membantu menstabilkan pesanan dan secara signifikan menggenjot pertumbuhan ekspor,” ungkap Sun.
Data bea cukai menunjukkan bahwa ASEAN saat ini merupakan mitra dagang terbesar Shandong, dengan Indonesia menjadi salah satu tujuan ekspor utama.
Dalam 11 bulan pertama 2022, nilai ekspor Shandong ke Indonesia mencapai 39,01 miliar yuan, naik 29,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Langkah baru itu tentunya menjadi kabar baik bagi perusahaan perdagangan dari kedua belah pihak.
Countree Food merupakan manufaktur sayur dan buah kalengan yang berbasis di Qingdao dengan omzet tahunan mencapai lebih dari US$100 juta (1 dolar AS = Rp15.563). Perusahaan itu mengimpor buah-buahan tropis dan bahan baku lainnya dari Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, kemudian mengolahnya menjadi buah campur kalengan untuk diekspor.
“Setelah RCEP berlaku di Indonesia, akan lebih mudah bagi kami untuk mencapai ambang batas keuntungan serta menikmati kebijakan-kebijakan preferensial terkait,” ujar Shang Huiming, Chairman Countree Food.
Shang memperkirakan bahwa impor perusahaan tersebut untuk nanas, jus nanas, dan bahan baku lainnya dari Indonesia pada 2023 akan meningkat setidaknya 15 persen (yoy) di bawah RCEP.
Sebuah platform internet telah dibuat oleh RCEP Shandong Enterprise Service Center, yang telah menangani lebih dari 100.000 pertanyaan dari hampir 6.000 pengguna, membantu perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan penuh kebijakan preferensial RCEP.
Menurut Wang Ke, Kepala RCEP Shandong Enterprise Service Center, pihaknya berencana mendirikan kantor di Indonesia untuk lebih memfasilitasi perdagangan bilateral.
Pendorong Besar Perdagangan dan Kerja Sama Regional
Dalam beberapa hari terakhir pada 2022, hampir 80.000 jepit jemuran plastik dan rak pengering dikemas di gudang penyimpanan Guangxi Wuzhou Plastics Industrial Co., Ltd. di Kota Wuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. Setelah liburan Tahun Baru, produk-produk tersebut akan dikirim ke Jepang.
“Selama bertahun-tahun, kami telah melakukan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan dari Jepang, Malaysia, dan Singapura. Pada 2022, kami telah mengajukan 218 surat keterangan asal di bawah Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), menikmati pemangkasan tarif sebesar sekitar 250.000 yuan (1 yuan = Rp2.242), yang memperkuat daya saing internasional produk kami,” ujar Gan Huizhen, manajer umum perusahaan tersebut.
RCEP memangkas biaya ekspor, memungkinkan produk-produk perusahaan itu mendapat keuntungan harga yang lebih besar dan meningkatkan pesanan perdagangan luar negeri sebesar 15 persen secara tahunan (year on year/yoy), imbuh Gan.
Mulai diberlakukan pada 1 Januari 2022, RCEP melibatkan 15 negara di Asia-Pasifik, termasuk 10 negara anggota ASEAN dan lima mitra dagang mereka, yaitu China, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Australia, dan Selandia Baru.
Pada periode Januari-November, perdagangan China dengan negara-negara anggota RCEP lainnya meningkat 7,9 persen (yoy) menjadi 11,8 triliun yuan, menyumbangkan 30,7 persen dari total nilai perdagangan luar negeri China, menurut Kementerian Perdagangan China.
Gu Xueming, Kepala Akademi Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi China di bawah naungan Kementerian Perdagangan China, mengatakan bahwa RCEP telah menggenjot pembangunan ekonomi regional dan China.
“Kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan negara-negara anggota RCEP telah mencapai hasil yang luar biasa. RCEP telah memainkan peran penting dalam menstabilkan perdagangan luar negeri dan investasi asing, membantu perusahaan-perusahaan dalam memperluas pasar global,” ujar Gu.
Dalam 11 bulan pertama 2022, Bea Cukai Nanning di Guangxi mengeluarkan 1.696 surat keterangan asal di bawah RCEP, yang bernilai 754 juta yuan.
Guangxi Liugong Machinery Co., Ltd., salah satu raksasa pabrikan mesin konstruksi di China, menikmati penurunan tarif dari 6 persen menjadi 4,8 persen di bawah RCEP saat perusahaan itu mengimpor komponen dan suku cadang mesin dari Jepang dan Korsel.
“Mulai Januari hingga November 2022, kami menjual hampir 20.000 mesin lengkap ke luar negeri, dan lebih dari 4.000 set dijual ke negara-negara anggota RCEP, naik 50 persen (yoy),” ungkap Du Pengqing, direktur departemen strategi luar negeri di perusahaan tersebut.
“Penandatanganan dan implementasi RCEP akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan investasi dan perdagangan, pemulihan ekonomi, serta kemakmuran regional dan global,” kata Hong Junjie, Wakil Presiden Universitas Ekonomi dan Bisnis Internasional di China.
Hong mengatakan bahwa RCEP telah membangun platform yang baik untuk kerja sama regional, yang sepenuhnya mencerminkan kepentingan bersama dari seluruh pihak dalam RCEP serta keyakinan dan tekad mereka dalam menjunjung tinggi multilateralisme dan perdagangan bebas.
Sementara itu di Thailand, pada Januari hingga September, perdagangan negara itu dengan negara-negara anggota RCEP naik 10,1 persen (yoy) menjadi US$252,73 miliar (1 dolar AS = Rp15.592), menurut data resmi.
Auramon Supthaweethum, Direktur Jenderal Departemen Negosiasi Perdagangan di bawah Kementerian Perdagangan Thailand, mengatakan bahwa di bawah perjanjian tersebut, perdagangan difasilitasi oleh pemangkasan dan penghapusan tarif.
“Kita telah menyaksikan komitmen negara-negara anggota (RCEP) yang berusaha meliberalisasi dan memfasilitasi perdagangan antarnegara anggota serta memfasilitasi rantai pasokan regional,” kata Auramon, sembari mengatakan bahwa RCEP telah membantu meningkatkan aktivitas perdagangan negara tersebut dengan negara-negara anggota RCEP, yang menyumbangkan sekitar 60 persen dari total volume perdagangan luar negeri Thailand.
Shu Jueting, juru bicara Kementerian Perdagangan China, mengatakan bahwa lebih banyak upaya akan dilakukan untuk mendorong implementasi berkualitas tinggi dari RCEP dan perjanjian perdagangan bebas lainnya, sepenuhnya memanfaatkan perjanjian-perjanjian semacam itu, serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya yang komprehensif.
Kementerian itu juga akan menandatangani sejumlah perjanjian perdagangan bebas dengan lebih banyak mitra dagang, membuka lebih jauh perdagangan barang, jasa, dan pasar investasi China, tambah Shu. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post