ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi coronavirus (Covid-19) menjadi bencana yang sangat mengerikan. Selain kematian, ancaman kelaparan ekstrem kini mengancam jutaan manusia akibat resesi ekonomi.
Menurut laporan Bank Dunia, jutaan orang di Asia Selatan terancam mengalami kemiskinan ekstrem akibat resesi ekonomi.
Bank Dunia memperkirakan rekor kontraksi ekonomi di Asia Selatan akan mencapai 7,7 persen tahun ini, dan pekerja sektor informal adalah kelompok yang paling terpukul. Bank Dunia juga melaporkan bahwa konsumsi swasta tidak mungkin pulih dengan cepat dari dampak itu.
“Dampak pada mata pencaharian bahkan akan lebih besar dari perkiraan yang diberikan oleh PDB. Ini menunjukkan bahwa kawasan itu akan mengalami peningkatan tajam dalam tingkat kemiskinan,” kata Bank Dunia dalam laporannya yang dikutip Kamis (8/10/2020)
Menurut Bank Dunia, India sebagai negara dengan ekonomi terbesar di kawasan itu, kemungkinan akan mengalami kontraksi ekonomi sebesar 9,5 persen tahun ini.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa ekonomi Asia Selatan bisa berakhir lebih buruk dari perkiraan karena pandemi terus meningkat yang membuat investor asing lebih waspada, dan membatasi kemampuan pemerintah untuk meningkatkan pengeluaran.
Hal itu pada akhirnya akan lebih membebani sistem perbankan yang sudah sangat terbebani dengan pinjaman buruk.
Dengan 6,84 juta orang terinfeksi, termasuk 105.000 meninggal, beban kasus Covid-19 di India adalah yang kedua terberat setelah Amerika Serikat, meskipun negara itu berada di bawah penguncian ketat pada fase awal pandemi pada Maret.
Pakistan dan Bangladesh masing-masing melaporkan lebih dari 317.000 kasus, sementara negara-negara lain di kawasan ini memiliki total lebih dari 149.000 kasus. (ATN)
Discussion about this post