ASIATODAY.ID, PARIS – Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan bahwa rekor kebakaran yang terjadi di hutan hujan Amazon adalah sebuah krisis internasional. Dia mendesak isu tersebut dijadikan agenda utama dalam pembahasan pertemuan G7 yang akan digelar pekan ini.
Macron yang akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak G7 yang digelar di Biarritz, Prancis pada 24-25 Agustus, memperingatkan bahwa kondisi hutan hujan Amazon adalah sebuah masalah yang harus menjadi perhatian internasional.
“Rumah kita terbakar,” cuit Macron di Twitter, sebagaimana dilansir BBC, Jumat (23/8/2019).
“Hutan hujan Amazon – paru-paru yang menghasilkan 20 persen dari oksigen planet kita – terbakar. Anggota KTT G7, mari kita bahas urutan pertama darurat ini dalam dua hari!”
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menuduh Macron menggunakan isu kebakaran di Amazon untuk mendapatkan keuntungan politik. Menurutnya, desakan untuk membahas isu tersebut pada pertemuan G7 yang tidak dihadiri Brasil, negara di mana hutan Amazon yang terbakar berada, membangkitkan “pola pikir kolonialis yang salah tempat”.
“Saran presiden Prancis agar masalah Amazon dibahas di G7 tanpa partisipasi negara-negara di kawasan itu, membangkitkan pola pikir kolonialis yang salah tempat, yang tidak pantas ada di abad ke-21,” tulis Bolsonaro di media sosial.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengatakan dia “sangat prihatin” tentang kebakaran di Amazon.
“Di tengah-tengah krisis iklim global, kita tidak mampu menanggung lebih banyak kerusakan pada sumber utama oksigen dan keanekaragaman hayati. Amazon harus dilindungi,” cuitnya di Twitter.
Hutan hujan terbesar di dunia, Amazon adalah simpanan karbon vital yang memperlambat laju pemanasan global. Namun, data satelit yang diterbitkan oleh National Institute for Space Research (Inpe) telah menunjukkan bahwa tahun ini terjadi peningkatan kebakaran hutan sebesar 85 persen tahun di seluruh Brasil, sebagian besar di wilayah Amazon.
Para ahli konservasi menyalahkan pemerintahan Bolsonaro atas kondisi yang terjadi di Amazon. Bolsonaro dianggap telah mendorong para penebang dan petani untuk membuka lahan.
Namun Bolsonaro justru menyalahkan organisasi non-pemerintah sebagai pihak yang memulai kebakaran, meski mengakui ia tidak memiliki bukti untuk klaim ini. Dalam komentar pada Kamis, ia mengakui bahwa petani mungkin terlibat dalam pembakaran di wilayah Amazon. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post