ASIATODAY.ID, BEIJING – Presiden Rusia, Vladimir Putin berkomitmen kepada Presiden China, Xi Jinping di Beijing bahwa Rusia telah menyiapkan kesepakatan baru untuk memasok China dengan lebih banyak minyak dan gas (migas).
Komitmen tersebut dilakukan di tengah ketegangan hubungan dengan Barat mengenai Ukraina dan masalah lainnya.
Rusia, pengekspor hidrokarbon utama dan sudah menjadi pemasok gas nomor tiga bagi Beijing, telah memperkuat hubungan dengan China, konsumen energi terbesar dunia.
“Industri minyak kami telah menyiapkan solusi baru yang sangat baik tentang pasokan hidrokarbon ke Republik Rakyat China,” kata Putin dalam pertemuan dengan Xi untuk membahas kerja sama yang lebih erat, dilansir dari The Business Times, Minggu (6/2/2022).
“Dan langkah maju dibuat dalam industri gas, maksud saya kontrak baru untuk memasok 10 miliar meter kubik (bcm) per tahun ke China dari Timur Jauh Rusia,” kata Putin, yang berada di Beijing untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin.
Rusia mengirim gas ke China melalui pipa Power of Siberia, yang mulai memompa pasokan pada 2019, dan dengan mengirimkan gas alam cair (LNG). Rusia mengekspor 16,5 miliar meter kubik (bcm) gas ke China pada 2021.
Rusia memasok 10,5 bcm gas pada 2021 melalui pipa Power of Siberia dan ini akan meningkat menjadi 38 bcm pada 2025 berdasarkan kesepakatan sebelumnya.
Jaringan Power of Siberia tidak bergantung pada jaringan lain yang mengirimkan gas ke Eropa, di mana harga gas melonjak ke tingkat rekor, salah satu dari beberapa sumber ketegangan antara Barat dan Moskow.
Putin didampingi oleh beberapa pejabat dan eksekutif bisnis Rusia, termasuk Igor Sechin, kepala raksasa minyak Rosneft. Alexei Miller, kepala Gazprom, yang memonopoli ekspor gas Rusia melalui pipa, tidak termasuk dalam delegasi. (ATN)
Discussion about this post