ASIATODAY.ID, JAKARTA – Selandia Baru menawarkan kerja sama konektivitas melalui pembukaan rute penerbangan langsung ke Indonesia.
Pembukaan rute penerbangan Indonesia-Selandia Baru tersebut dinilai dapat memangkas biaya logistik dan akan berdampak pada peningkatan daya saing produk kedua negara yang didominasi oleh produk pertanian dan peternakan.
“Untuk mendukung peningkatan perdagangan dan investasi, kedua negara perlu mewujudkan kerja sama konektivitas melalui pembukaan segera rute penerbangan langsung antara Indonesia dan Selandia Baru untuk meningkatkan arus barang dan pergerakan manusia dari kedua negara,” kata Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekonomi Selandia Baru, Rino Tirikatene, saat bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, di kantornya, Kamis (24/8) lalu.
Selain konektivitas, dalam pertemuan itu kedua Menteri membahas berbagai kerja sama ekonomi strategis bilateral dan saling dukung dalam berbagai forum internasional maupun kawasan, termasuk mendukung bergabungnya Indonesia sebagai anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) serta mendukung kemajuan perundingan Indo-Pasifik Economic Framework (IPEF).
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa melalui implementasi kerja sama ekonomi yang lebih pragmatis dan praktis, diharapkan kerja sama dagang yang komprehensif antar kedua negara dapat terwujud. Salah satu kerja sama yang dapat dijalin dan diperkuat yakni kerja sama sertifikat halal.
“Kita perlu mendorong untuk segera disepakati kerja sama Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk produk halal dengan Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) di Selandia Baru,” tegas Menko Airlangga.
Sebagai referensi, Selandia Baru merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia dengan nilai perdagangan antara kedua negara mencapai US$2,13 miliar pada tahun 2022 atau meningkat sebesar 26,80% dari tahun sebelumnya.
Indonesia dan Selandia Baru saat ini berambisi untuk meningkatkan kerja sama bilateral sebagai implementasi Plan of Action of the Indonesia-New Zealand Comprehensive Partnership for the period of 2020-2024 yang telah terjalin sejak 2018. Serangkaian target telah ditetapkan, termasuk peningkatan perdagangan bilateral sebesar NZ$4 miliar pada tahun 2024, kerja sama UMKM, teknologi digital, partisipasi perempuan, pendidikan, dan energi terbarukan, komitmen untuk pengurangan dan mitigasi dampak perubahan iklim, serta implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Kemudian dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri juga mengharapkan terdapat peningkatan kerja sama pendidikan dan akses yang lebih terbuka kepada pelajar Indonesia. Kedua negara terus mengoptimalkan berbagai program beasiswa yang dapat mendorong peningkatan people-to-people contact melalui sektor pendidikan dan kebudayaan.
Menteri Rino menyampaikan dukungan kepada Indonesia dalam upaya untuk menjadi anggota (OECD) dan menyampaikan juga bahwa Selandia Baru memberikan perhatian pada proses aksesi Indonesia pada Financial Action Task Force (FATF). (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post