ASIATODAY.ID, JAKARTA – Operasi besar-besaran tim SAR gabungan TNI dan Polri sudah berhasil menemukan titik lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebutkan lokasi jatuhnya pesawat berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan kedalaman air di lokasi tersebut diperkirakan antara 20 hingga 23 meter.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan tim pencari menemukan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Dalam konferensi pers di atas KRI John Lie 358, tim menunjukkan sejumlah puing, seperti ban, badan pesawat juga life vest penumpang.
“Ditemukan pecahan karena terbukti ada live vest, juga warna bagian pesawat, juga bagian dari ada registrasinya, ditemukan dari kedalaman 23 meter,” jelas Hadi pada Minggu (10/1/2021).
Panglima melanjutkan penyelam juga melaporkan visibility (jarak pandang) di bawah air cukup jelas, sehingga memudahkan pencarian.
“Mudah-mudahan bisa diangkat kalau tidak ada perubahan arus. Untuk kondisi sekarang, arus bagus, jarak pandang juga bagus,” imbuhnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dipastikan jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) sesaat setelah lepas landas dari Bandara internasional Soekarno-Hatta. Sebelumnya pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
Pesawat tersebut terbang dari Jakarta menuju Pontianak dan seharusnya tiba di Bandara Supadio pada pukul 15.15 WIB.
Pesawat membawa 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru. Penumpang terdiri dari 43 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Hingga kini, tim SAR gabungan TNI dan Polri masih terus melakukan penyisiran di perairan Kepulauan Seribu.
Basarnas saat ini sudah memberangkatkan sejumlah personel dan kapal ke titik lokasi yang diduga jadi titik pesawat.
TNI Angkatan Laut juga mengerahkan sejumlah kapal perang atau Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk mencari serpihan pesawat.
KRI yang dikerahkan untuk membantu berasal dari jajaran Koarmada I dan Lantamal III, antara lain KRI Teluk Gilimanuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI KRI Cucut -866, KRI Tengiri serta dua Sea Rider Kopaska dan dua kapal Tunda yakni TD, Galunggung dan Malabar.
Selain itu, TNI Angkatan Udara juga dikerahkan untuk melakukan pencarian. (ATN)
Discussion about this post