ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Perdagangan Republik Indonesia Agus Suparmanto bersama para menteri ekonomi yang tergabung dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA) Council menyambut baik sertifikasi mandiri sebagai skema fasilitasi perdagangan terbaru yang akan segera diimplementasikan di ASEAN.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan AFTA Council ke-34 yang digelar secara virtual, Selasa (25/8). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) ke-52.
“Para menteri dalam AFTA Council menyambut baik implementasi First Protocol to Amend ATIGA untuk ASEAN Wide Self Certification (AWSC), atau sering disebut sertifikasi mandiri, sebagai skema fasilitasi perdagangan terbaru yang berlaku efektif pada 20 September 2020,” kata Mendag Agus melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/8/2020).
Skema fasilitasi tersebut akan memudahkan produsen dan trader yang berpredikat eksportir tersertifikasi untuk langsung membuat pernyataan asal barang secara mandiri. Hal itu dimungkinkan karena skema terbaru ini memangkas birokrasi penerbitan surat keterangan asal (SKA) bagi para eksportir yang sudah tersertifikasi.
“Dengan demikian, pemanfaatan fasilitasi ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekspor Indonesia ke ASEAN,” jelas Mendag Agus.
Selain itu, Mendag Agus juga menyampaikan pentingnya ASEAN Single Window untuk memiliki fitur tracking, seperti yang telah diterapkan oleh Indonesia National Single Window (INSW).
“ASEAN perlu meningkatkan kredibilitas ASEAN Single Window di mata eksportir dan importir melalui penyediaan fitur tracking penerimaan e-Form D oleh bea cukai negara importir di National Single Window masing-masing. Adanya fitur tracking di ASEAN Single Window meneruskan inisiatif Indonesia yang telah telah menyediakannya terlebih dahulu di situs INSW,” kata Mendag Agus.
Untuk mengurangi hambatan teknis perdagangan di sektor otomotif, menteri-menteri bidang ekonomi ASEAN telah sepakat menandatangani kesepakatan saling pengakuan uji tipe produk otomotif yang diproduksi di negara-negara ASEAN.
“Indonesia siap menandatangani Mutual Recognition Arrangement on Type Approval for Automotive Product secara ad-Referendum sebelum akhir tahun 2020. Hal ini didasari atas kesadaran besarnya manfaat yang akan diperoleh eksportir otomotif di ASEAN, khususnya Indonesia. Kesepakatan ini akan menghilangkan pengulangan prosedur pengujian tipe produk otomotif pada negara tujuan ekspor ASEAN,” ungkap Mendag Agus.
Sebelum akhir tahun 2020, para menteri bidang ekonomi ASEAN juga sepakat menandatangani ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Building and Construction Material, ASEAN Food Safety Regulatory Framework Agreement, dan revisi ASEAN Framework Agreement on MRA (AFAMRA) 1998. (AT Network)
Discussion about this post