ASIATODAY.ID, JAKARTA – Setahun berjalan, implementasi pakta perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) memberikan dorongan tepat waktu bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan pertumbuhan jangka panjang serta kemakmuran di kawasan.
Perjanjian RCEP yang merupakan kesepakatan perdagangan bebas terbesar di dunia, mulai berlaku setahun lalu. RCEP terdiri dari 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) serta China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Menurut RCEP, lebih dari 90 persen dari semua barang yang diperdagangkan di kawasan tersebut nantinya akan dikenakan tarif nol.
Dalam 11 bulan pertama 2022, perdagangan China dengan para penanda tangan RCEP lainnya meningkat 7,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 11,8 triliun yuan (1 yuan = Rp2.256), menyumbang 30,7 persen dari total nilai perdagangan luar negeri China.
“Pada 2022, Stasiun Pingxiang mencatatkan total 1.084 pasang kereta lintas perbatasan, meningkat 132 pasang dan naik 13,9 persen (yoy). Barang masuk (inbound) dan keluar (outbound) mencapai 788.000 ton, meningkat 41 persen (yoy). Dapat dikatakan bahwa RCEP memainkan peran yang sangat jelas sebagai pendorong,” kata Lao Zhengchang, China Railway Nanning Bureau Group Co., Ltd, dikutip dari Xinhua, Senin (2/1/2023).
Selama setahun terakhir, perjanjian tersebut telah menurunkan biaya perdagangan, memfasilitasi integrasi rantai industri, dan menguntungkan konsumen di kawasan tersebut.
Pada 2022, markisa dan durian Vietnam diizinkan memasuki pasar China. Perusahaan-perusahaan di China dan Vietnam menangkap peluang-peluang baru untuk kerja sama dengan sangat antusias.
Sebuah perusahaan di Vietnam, yang bergerak utamanya di bidang penanaman dan pengolahan durian serta buah-buahan lainnya, telah memperluas produksi mereka, menandatangani kontrak baru untuk 3.000 hektare kebun durian, dan membangun pabrik baru.
“Jika kami hanya mengolah durian, satu lini produksi bisa memproses 24 ton durian sehari. Kami sudah pindah ke pabrik baru, jadi kami pasti bisa memenuhi kebutuhan,” kata Bui Thi Hai, Kepala sebuah perusahaan yang berbasis di Vietnam.
“RCEP sebenarnya merupakan contoh yang sangat baik dan sangat bagus dari kerja sama lintas perbatasan, yang pasti akan membawa kemakmuran bagi perekonomian regional,” kata Wichai Kinchong Choi, Senior vice president, Kasikornbank, Thailand.
“Mengingat skala kerja sama ekonomi dalam kerangka RCEP, saya kira merupakan ide yang baik bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari kerja sama perdagangan ini, karena ada begitu banyak peluang untuk investasi dan perdagangan, yang dari hal itu Indonesia dapat memperoleh manfaat untuk meningkatkan pembangunan ekonominya serta menjadi bagian dari momentum besar kawasan ini, dalam hal pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi pada umumnya,” kata Aleksius Jemadu, pengamat hubungan internasional, Universitas Pelita Harapan, Indonesia. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post