ASIATODAY.ID, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek LNG Abadi, wilayah kerja Masela mencapai USD5,27 miliar atau sekitar Rp73 triliun.
Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, berdasarkan perhitungan SKK Migas yang telah disepakati dalam dokumen Plan of Development (POD), pemanfaatan TKDN proyek LNG Abadi akan mencapai 26,62 persen dari total nilai proyek yang sekitar USD19,8 miliar.
“Dari hitungan kita, ada potensi sebesar USD5,27 miliar atau setara dengan sekitar Rp73 triliun,” ujar Dwi Soetjipto dalam keterangannya di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Dwi menyebutkan TKDN yang dimaksud berupa kebutuhan barang dan jasa yang disediakan dari pengusaha dalam negeri mulai dari kebutuhan fase konstruksi dan produksi proyek LNG Abadi. Adapaun fase konstruksi proyek LNG Abadi adalah kilang LNG darat, pipa bawah laut, fasilitas pengolahan gas lepas pantai serta fasillitas sumur pemboran bawah laut.
Di sisi lain, dengan tingginya potensi angka TKDN maka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia juga akan terbuka. Dwi menyebutkan selama proyek itu berjalan akan menyerap tenaga kerjsa sebanyak 73.195 orang.
Sementara itu, dengan adanya proyek LNG Abadi ini diproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional akan naik sebesar USD153 miliar dan pendapatan rumah tangga nasional naik sebanyak USD33,5 miliar dalam kurun waktu 33 tahun.
Presiden Direktur Indonesia INPEX Masela Ltd Akihiro Watanabe menambahkan INPEX mendukung program pemanfaatan TKDN, penggunaan vendor, dan penyerapan tenaga kerja Indonesia untuk pengembangan proyek LNG Abadi.
“Proyek LNG Abadi ini sangat penting baik bagi kami maupun bagi Indonesia, sehingga langkah sinergi bersama ini kami dukung sepenuhnya,” tandas Watanabe. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post