ASIATODAY.ID, BERLIN – Aktivitas penerbangan di Eropa menalami kekacauan setelah maskapai Lufthansa membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan pada Rabu (27/7/2022) akibat staf mogok kerja.
“Sekitar 134.000 penumpang harus mengubah rencana perjalanan mereka atau membatalkannya sama sekali. Setidaknya 47 penerbangan koneksi dibatalkan Selasa,” demikian laporan kantor berita Jerman dpa.
Hub utama Lufthansa di Frankfurt dan Munich paling terpengaruh, tetapi penerbangan juga dibatalkan di Duesseldorf, Hamburg, Berlin, Bremen, Hannover, Stuttgart, dan Cologne.
“Maskapai menyarankan penumpang yang terkena dampak untuk tidak pergi ke bandara karena sebagian besar konter layanan tidak memiliki staf. Terminal bandara luar biasa kosong pada dini hari, tetapi orang-orang mengantre di loket tiket kemudian mencoba mencari pengganti untuk penerbangan mereka yang dibatalkan,” demikian lapor dpa.
Banyak penumpang yang terdampar tiba di Jerman dari luar negeri untuk mengetahui bahwa penerbangan lanjutan mereka dihentikan karena pemogokan.
Di bandara Frankfurt, 725 dari 1.160 penerbangan terjadwal dibatalkan pada hari itu, menurut juru bicara operator bandara Fraport. Penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai lain, yang biasanya didukung oleh staf darat Lufthansa, juga terpengaruh.
Penerbangan yang dioperasikan oleh perusahaan Grup Lufthansa seperti Swiss International Air Lines, Austrian Airlines, Brussels Airlines dan maskapai regional Italia Air Dolomiti juga dibatalkan. Selain itu, pesawat dari Kroasia Airlines, United Airlines, Air Canada, dan LOT Polandia tidak dapat lepas landas.
Serikat pekerja layanan Ver.di mengumumkan pemogokan Senin karena berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Lufthansa dalam negosiasi gaji untuk sekitar 20.000 karyawan divisi logistik, teknis dan kargo maskapai.
“Lufthansa tidak membuat penawaran yang memadai dalam dua putaran pertama,” kata juru bicara serikat pekerja, Dennis Dacke, Rabu.
Ver.di menyerukan kenaikan gaji 9,5% tahun 2022 dan menyatakan tawaran oleh Lufthansa awal bulan ini jauh dari tuntutannya.
“Sudah waktunya bagi karyawan untuk mengungkapkan pendapat mereka sekarang sebelum negosiasi putaran ketiga. Ini adalah ‘pemogokan peringatan,’ dan efeknya terlihat. Kami berharap Lufthansa tidak akan memprovokasi yang lain di masa depan,” kata Dacke.
Juru bicara Lufthansa Martin Leutke mengkritik pemogokan itu sebagai tindakan berbahaya.
“Orang-orang yang ingin bepergian, yang merencanakan liburan untuk waktu yang lama, yang menunggu liburan, sayangnya mimpi liburan ini ditunda … bahkan mungkin dihancurkan oleh pemogokan. Serangan ini sama sekali tidak perlu. Itu juga benar-benar dilebih-lebihkan,” kata Leutke kepada wartawan di Frankfurt.
Bandara di Jerman dan di seluruh Eropa sudah mengalami gangguan dan antrean panjang untuk pemeriksaan keamanan karena kekurangan staf dan melonjaknya permintaan perjalanan. (ATN)
Discussion about this post