ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan akan segera mencabut status darurat di wilayah sekitar Tokyo dan pulau utara Hokkaido pada, Senin (25/5/2020). Langkah ini menyusul tidak adanya kasus baru Covid-19.
Tokyo melaporkan hanya 2 kasus baru pada, Sabtu (23/4/2020). Angka itu menjadi yang terendah sejak status darurat diumumkan pada awal April 2020 di kota berpenduduk 14 juta orang tersebut.
Melansir Bloomberg Minggu (24/5/2020), otoritas setempat berencana mengakhiri keadaan darurat awal pekan depan apabila data itu masih bertahan. Keputusan itu akan lebih awal sepekan dari jadwal dan memungkinkan para pebisnis di wilayah Tokyo dapat memulai kembali usahanya.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan keadaan darurat di ibu kota dan beberapa daerah lain mulai 7 April 2020, yang kemudian meluas ke seluruh Jepang. Sejak pertengahan Mei 2020, Abe mulai mencabut status darurat di wilayah yang mengalami penurunan kasus infeksi baru.
Tokyo menjadi wilayah yang paling parah terpapar Covid-19 di negeri itu. Tokyo, dengan prefektur sekitar Chiba, Kanagawa, dan Saitama, memiliki populasi gabungan sekitar 35 juta orang dan hasil tahunan USD1,7 triliun sehingga menjadikan wilayah itu ekonomi terbesar ke-11 di dunia.
Kendati demikian, Jepang tidak dapat menerapkan gaya lockdown seperti Eropa karena tidak sesuai dengan aturan kebebasan sipil yang diabadikan dalam konstitusi pasca perang. Dalam kondisi darurat, pemerintah daerah dapat memerintahkan bisnis tutup atau beroperasi dalam waktu yang lebih singkat dan meminta warga untuk tinggal di rumah.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah menetapkan pedoman untuk mengurangi risiko karena orang secara bertahap kembali beraktivitas setelah tertahan hampir tujuh minggu.
Negara tetangganya, Korea Selatan, mengalami peningkatan penyebaran di antara pengunjung klub malam setelah pembatasan dilonggarkan.
Sementara itu, Abe berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempersiapkan gelombang kedua infeksi yang menurut para ahli tidak dapat dihindari. (ATN)
Discussion about this post