ASIATODAY.ID, MANADO – Di awal tahun 2021, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali melakukan aktivitas ekspor di pasar global. Kali ini, provinsi itu mengekspor produk dari kelapa berupa santan beku sebanyak 74 ton ke China dan Thailand.
“Permintaan santan beku dari China dan Thailand cukup tinggi, sehingga dimanfaatkan dengan baik oleh eksportir Sulut,” kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin, dikutip dari Antara, Jumat (15/1/2021).
Dikatakan, santan beku yang diekspor ke China sebanyak 50 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD33.800. Kemudian, yang diekspor ke Thailand sebanyak 24 ton dengan nilai ekspor sebesar USD31.640.
Ia menjelaskan santan beku ini merupakan produk ekspor baru beberapa tahun terakhir ini, dengan pasar utamanya yakni China kemudian disusul negara lain seperti Thailand.
“Kami harap eksportir mampu menjaga kualitas produk, karena menentukan keberlangsungan permintaan dari negara tersebut,” imbuhnya.
Dia mengatakan akan terus memfasilitasi para pengekspor dalam pengurusan surat keterangan asal (SKA) ekspor.
“Kami akan berupaya terus agar santan beku asal Sulut bukan hanya ke China dan Thailand juga ke negara tetangga lainnya,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post