ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Summarecon Agung Tbk. melalui anak perusahaannya PT Sinergi Mutiara Cemerlang melakukan penandatanganan kerjasama dengan PT Sumitomo Forestry Indonesia untuk mengembangkan hunian bertaraf internasional di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kerjasama antara Sinergi Mutiara Cemerlang dengan anak perusahaan Sumitomo Forestry Co. Ltd. tersebut dilakukan dengan mendirikan perusahaan joint venture Bernama PT Sinergi Mentari Fajar.
Direktur Summarecon Agung Sharif Benyamin mengatakan bahwa pihaknya melihat kemajuan Makassar sebagai gerbang Indonesia bagian timur yang memiliki posisi strategis dengan pertumbuhan ekonomi yang variatif, dan daya tarik wisata.
Dukungan infrastruktur yang terus dikembangkan dan meningkatnya kebutuhan hunian eksklusif untuk masyarakat menengah di Makassar juga menjadi pertimbangan utama bagi Summarecon dan Sumitomo Forestry Indonesia dalam memutuskan untuk mengembangkan hunian bertaraf internasional.
Tidak hanya memiliki standar internasional, properti yang dikembangkan juga akan berfokus pada hunian ramah lingkungan, mengingat pengalaman dari Sumitomo Forestry Co., Ltd. yang bergerak dalam bidang pemanfaatan kayu sebagai sumber daya alam terbarukan dan ramah lingkungan.
“Melalui kerjasama ini diharapkan nanti akan semakin menegaskan kawasan Summarecon Mutiara Makassar sebagai salah satu kota terbaru berwawasan lingkungan di Kota Makassar,” ujarnya, dikutip Kamis (7/10/2021).
Kerjasama antara Summarecon dengan Sumitomo Forestry Co. Ltd. kali ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya sukses mengembangkan klaster Morizen di Summarecon Bekasi.
Hal itu juga menjadi salah satu langkah Sumitomo Forestry Co. Ltd. dalam memperkuat basis usahanya di bidang properti, terutama di Asia, setelah berhasil mengembangkan usahanya di Amerika Serikat (AS) dan Australia.
Dalam kemitraan joint venture company itu, PT Sinergi Mutiara Cemerlang akan menguasai 51 persen kepemilikan di PT Sinergi Mentari Fajar, sedangkan 49 persen sisanya dimiliki oleh Sumitomo Forestry Indonesia.
Diharapkan, dalam waktu dekat hunian mewah dengan teknologi dan arsitektur Jepang akan segera hadir di Makassar.
Summarecon Mutiara Makassar sendiri merupakan proyek joint venture antara Summarecon dan Mutiara Group yang merupakan salah satu pengembang terpercaya di kota itu.
“SMM telah meluncurkan empat klaster dan sudah menyerahterimakan dua klister, yakni Jade dan Beryl Residence mulai November 2020 lalu, sedangkan Crystal Residence dan The Topaz Residence akan diserahterimakan di 2022 dan 2023,” kata Agung.
Hutan Berkelanjutan
Sementara itu, dari Tokyo, Sumitomo Forestry Jepang menyatakan siap memperluas usaha mereka di Indonesia, khususnya dengan memanfaatkan energi biomassa berbasis kayu.
Sumitomo Forestry adalah perusahaan Jepang yang tercatat mengelola 145.000 hektare lahan hutan di Indonesia.
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi dalam kunjungan ke Sumitomo Forestry di Niihama City pada 6-7 Oktober 2021 mendorong peningkatan kerjasama dengan Sumitomo Forestry dalam pengelolaan hutan berkelanjutan di Indonesia. Dubes Heri dalam kunjungan ini didampingi oleh Konsul Jenderal RI di Osaka Diana Sutikno.
“Saya terkesan dengan keseriusan Sumitomo Forestry dalam melakukan reforestasi pada area bekas lahan tambang tembaga di Niihama City. Saya berharap ini dapat juga diterapkan di Indonesia,” ujar Dubes Heri Akhmadi dalam keterangan pers Kamis (7/10/2021).
Sementara itu, Chairman of the Board Sumitomo Forestry, Akira Ichikawa menyampaikan ketertarikannya untuk memperluas usaha di Indonesia.
Dia juga memastikan bahwa Sumitomo Forestry sangat kuat dalam penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan pada pengelolaan hutan di Jepang dan Indonesia.
Melalui kerja sama ini, diharapkan pemanfaatan kekayaan biomassa Indonesia dapat mempercepat pencapaian target pengurangan emisi global, sebagaimana didukung Undang-Undang tentang Cipta Kerja yang memperkuat kebijakan pengelolaan hutan di Indonesia yang lebih berkelanjutan dan terintegrasi.
Sementara itu, pada pertemuan terpisah dengan Wali Kota Niihama City, Katsuyuki Ishikawa, Dubes Heri Akhmadi membahas potensi kerja sama sister city antara Niihama City dengan Kabupaten Kubu Raya di Kalimantan Barat.
Di sana juga terdapat anak perusahaan Sumitomo Forestry, yakni PT Wana Subur Lestari, yang merupakan pemegang konsesi hutan tanaman industri seluas 40.000 hektare di Kabupaten Kubu Raya.
Wali Kota Niihama City, Katsuyuki Ishikawa menyambut baik usulan tersebut dan akan menindaklanjuti melalui koordinasi erat dengan KBRI Tokyo dan Sumitomo Forestry.
“Saya berharap dengan usulan kerjasama sister city ini akan lebih banyak tenaga kerja dari Indonesia yang datang ke Niihama City. Pemerintah Kota Niihama akan menyiapkan sekolah bahasa bagi para pekerja asing di kota ini,” ujar Ishikawa.
Niihama City adalah kota terbesar ketiga di Prefektur Ehime, Jepang, setelah Kota Matsuyama dan Imabari dengan populasi 116.965 penduduk.
Ekonomi Niihama City banyak ditopang oleh industri besar dan aktivitas pelabuhan. Berdasarkan data KJRI Osaka, saat ini terdapat 61 WNI yang tinggal dan bekerja di Niihama City. (AT Network)
Discussion about this post