ASIATODAY.ID, JAKARTA – Swedia dan Indonesia sepakat memperluas kerjasama di berbagai bidang.
Kedutaan Besar Swedia mengumumkan kerjasama pengembangan teknologi digital di bandara dan transportasi cerdas di Indonesia.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan virtual Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) 2021 yang membahas tentang kemitraan Swedia dan Indonesia.
Kemitraan itu, mencakup pembangunan berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja, transportasi cerdas, energi terbarukan, ekonomi biru, dan Industri 4.0.
“Pada hari ini, kedua negara kita sudah menjalani kerja sama SDG dan bidang sistem transportasi berkelanjutan. Terdapat dua proyek transportasi,” kata Trade Commissioner Business di Kedutaan Swedia, Erik Odar, dalam acara SISP pada Selasa (23/11/2021).
“Pertama, ada proyek di bandara udara yang akan menjadi katalis untuk petumbuhan ekonomi dan perkembangan pariwisata di daerah-daerah terpencil di Indonesia,” terang Erik Odar.
Dikatakan, Swedia akan memperkenalkan suatu teknologi terobosan baru yang akan menghubungkan dan mengelola pengendalian di tower-tower bandara dari jarak jauh yang dikembangkan oleh Saab Digital Air Traffic Solutions dan Ericsson.
“Hari ini, kedua perusahaan tersebut akan bekerja sama dengan Bappenas, Direktorat jenderal Perhubungan Udara dan AirNav untuk menilai manfaat-manfaat yang dapat dibawa ke Indonesia dan mendiskusikan langkah-langkah ke depannya,” jelasnya.
Kemudian proyek lainnya, terkait dengan sistem perhubungan bis di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia telah menetapkan suatu rencana ambisius untuk menggeser sistem ke moda listrik sepenuhnya yang akan dimulai dari Ibu Kota Jakarta dan jaringan bus yang terdiri dari 10.000 unit. Swedia berdedikasi untuk memberikan dukungan, guna memastikan visi ini menjadi kenyataan,” imbuh Erik Odar.
“Saat ini, para pemangku kepentingan di Indonesia akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Swedia, serta pakar-pakar di bidang industri ini guna mengeksplorasi bagaimana memanfaatkan komitmen tersebut sepenuhnya,” tambahnya.
Sementara itu, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Marina Berg menyampaikan bahwa Memorandum of Understanding di bidang perhubungan, dan juga pada SISP tahun lalu, Indonesia dan Swedia sudah mengambil langkah-langkah untuk bekerja sama erat lagi dalam perencanaan elektrifikasi sistem bis di Jakarta.
“Kita sekarang akan melihat bagaimana solusi dan pengetahuan Swedia dapat membuat perbedaan,” ujar Dubes Marina Berg.
Dalam kegiatan SISP 2021 ini juga, Indonesia dan Swedia akan berdiskusi lebih lanjut untuk menemukan solusi berkelanjutan dan mencapai Agenda 2030 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals/SDGs.
Indonesia dan Swedia, bersama dengan 191 negara lainnya, telah berjanji untuk mencapai SDGs.
Kedutaan Swedia menyampaikan, tujuan Ini harus dicapai untuk mengakhiri kemiskinan, menjaga lingkungan, dan memastikan bahwa pada 2030 semua orang bisa menikmati perdamaian dan kemakmuran. (ATN)
Discussion about this post