• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

SWF Indonesia Ditargetkan Serap Investasi Global Rp300 Triliun

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
March 4, 2021
in Business
2 min read
0
Tekanan Makin Dalam, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Minus 3,8 Persen Kuartal II

Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani menargetkan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) dapat menyerap investasi global senilai Rp300 triliun dengan kepemilikan dalam fund yang dibentuk INA 30 persen dan investor 70 persen.

Berdasarkan riset harian Kiwoom Sekuritas, Kamis (4/3/2021), dengan kepemilikan fund tersebut, maka diharapkan INA akan mampu menarik dana investasi, dimana dengan Rp 75 triliun yang sudah dimasukkan pemerintah, ditargetkan Rp 300 triliun akan bisa menjadi partner dari INA.

Sri Mulyani juga berharap, INA dapat mendesain transaksi yang bisa meningkatkan optimalisasi aset di Indonesia. Dia menyebutkan bahwa INA dibentuk untuk fokus mengoptimalkan dan menarik investasi serta kerja sama dari berbagai pengelola keuangan luar negeri.

RelatedPosts

Integrasi Kawasan ASEAN, Indonesia Siap Implementasikan Multimoda Transport

Indonesia dan UEA Sepakati 6 Kerja Sama Strategis

Investasi Rp1,12 Triliun, Pabrik Rokok Elektrik China Mulai Dibangun di Indonesia

Investor Global Bidik Investasi Perikanan Tangkap di Indonesia

Asia dominates the world’s most expensive city rankings for employees working

Maka demikian, diharapkan INA bisa menambah kemampuan untuk menambah modal bagi pembangunan tanpa meningkatkan risiko utang, belajar dari cara kerja yang merupakan best practice di seluruh dunia, meningkatkan valuasi dari aset-aset negara, dan meningkatkan kinerja dan manfaat aset yang akhirnya akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat.

Di sisi lain, aktivitas sektor jasa di China mengalami pertumbuhan lambat dalam kurun waktu 10 bulan pada Februari 2021. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang berjuang menghadapi permintaan yang lesu dan biaya tinggi yang membuat perusahaan terpaksa memangkas pekerjaan.

Hal tersebut juga terlihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) Caixin/Markit yang turun menjadi 51,5, terendah sejak April 2020.

Pada bulan Januari lalu, PMI tersebut masih ada di level 52,0. Walau tetap berada di atas angka 50, yang menjadi jurang pemisah antara pertumbuhan dan kontraksi tiap bulannya, tetapi ini tetap jadi penurunan pertama dalam 10 bulan terakhir.

Sementara itu, Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan tumbuh 1,2 persen dalam skala triwulanan dalam tiga bulan terakhir tahun 2020. Konsumsi swasta menyusut 1,5 persen, sementara pengeluaran pemerintah turun 0,4 persen.

Kemudian, investasi tetap bruto rebound 2,6 persen menyusul penurunan 1,4 persen, didorong lebih tinggi oleh ekspansi konstruksi 6,5 persen. Di sisi perdagangan, ekspor tumbuh 5,4 persen dan impor 2,2 persen.

Dalam skala tahunan, PDB berkontraksi 1,2 persen setelah penurunan 1,1 persen di kuartal sebelumnya. (ATN)

Tags: INASovereign Wealth FundsSWF
Previous Post

PDIP Siap Jadi Tuan Rumah Dialog Partai Politik se-Asia Afrika

Next Post

AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global

Related Posts

Indonesia Butuh Investasi Rp6.455 Triliun untuk Bangun Infrastruktur hingga 2024
News

Indonesia Butuh Investasi Rp6.455 Triliun untuk Bangun Infrastruktur hingga 2024

April 14, 2022
Indonesia Galang Investor Timur Tengah Tingkatkan Investasi Melalui SWF
Business

Merintis Kerjasama Indonesia Investment Authority (INA) dan Qatar Investment Authority (QIA)

October 23, 2021
GIC Singapura Investasi Langsung Rp1,4 Triliun di Bukalapak
Korporasi

GIC Singapura Investasi Langsung Rp1,4 Triliun di Bukalapak

August 10, 2021
Bank Syariah Indonesia Raih Transaksi Digital Rp40,85 Triliun di 2021
Business

Arab Saudi Apresiasi SWF dan Berminat Investasi di Bank Syariah Indonesia

June 18, 2021
Jokowi Tunjuk Ridha Wirakusumah Sebagai CEO Indonesia Investment Authority
Business

INA Resmi Gabung di International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF)

May 25, 2021
Indonesia Galang Investor Timur Tengah Tingkatkan Investasi Melalui SWF
Business

Indonesia Galang Investor Timur Tengah Tingkatkan Investasi Melalui SWF

April 24, 2021
Next Post
AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global

AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Konservasi Raja Ampat, Pemerintah Indonesia Diganjar Blue Park Awards
  • Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan
  • EKONOMI INDONESIA: Pendapatan Negara Semester I/2022 Tembus Rp1.317,2 Triliun
  • Energy Expert, Inovasi Alibaba Cloud untuk Menghitung Emisi Karbon
  • Pekerja Mogok Kerja, Penerbangan di Bandara Paris Lumpuh  
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian