ASIATODAY.ID, TAIPEI – Kementerian Luar Negeri (MOFA) bersama Biro Sumber Daya Energi Kementerian Perekonomian (MOEA), American Institute in Taiwan (AIT/T), Japan-Taiwan Exchange Association (JTEA), dan Kantor Perwakilan Australia di Taiwan (AO) mengadakan “Konferensi Virtual GCTF 2021 tentang Energi Ramah Lingkungan – Sebuah Jalan Menuju Dunia yang Bersih dan Berkelanjutan” (2021 GCTF Virtual Conference on Green Energy – A Way to a Clean and Sustainable Earth).
Pertemuan tersebut diselenggarakan untuk memahami perkembangan industri ramah lingkungan serta berbagi pengalaman tentang transformasi energi, yang bermanfaat untuk menangani isu perubahan iklim global.
Pertemuan kali ini diikuti oleh sekitar 120 orang pejabat pemerintah dan pakar yang berasal dari 50 negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, dan negara-negara Eropa.
Menlu Taiwan, Joseph Wu menjelaskan saat ini Taiwan sedang berupaya sekuat tenaga untuk menjadi pusat energi ramah lingkungan di kawasan Asia Pasifik, dan di bawah kerangka Proyek Inovasi Industri 5+2, pemerintah telah mendorong rencana reformasi untuk sektor industri teknologi dan energi ramah lingkungan.
“Taiwan telah menjalankan proyek energi terbarukan di negara-negara sahabat diplomatik Saint Kitts dan Nevis, dan Kepulauan Marshall, serta memperlihatkan pelaksanaan semangat “Taiwan dapat membantu, dan Taiwan sedang membantu” (Taiwan can help, and Taiwan is helping),” ujarnya dikutip Senin (16/8/2021).
Pertemuan GCTF kali ini untuk pertama kalinya mengambil tema energi ramah lingkungan.
MOFA berharap kerangka GCTF dapat menjadi platform dialog bagi para peserta dari berbagai negara untuk bertukar pengalaman di bidang energi ramah lingkungan, dan bersama-sama menghadapi krisis perubahan iklim global. (ATN)
Discussion about this post