ASIATODAY.ID, TAIPEI – Taiwan saat ini sedang mendorong pelaksanaan kebijakan untuk mewujudkan transformasi energi dan menghasilkan energi listrik dari tenaga angin sebesar 5,7 GW pada tahun 2025.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah juga berupaya untuk melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) profesional di bidang terkait, demi mewujudkan pelokalan teknologi pembangkit listrik tenaga angin, dan pengadaan lapangan kerja.
Pada tanggal 11 Januari 2021 Kawasan Khusus Inovasi Industri Teknologi Maritim yang terletak di Kaohsiung, sudah mulai beroperasi untuk menjadikan Kaohsiung sebagai pusat pembinaan SDM profesional di bidang pembangkit listrik tenaga angin.
Biro Energi Kementerian Perekonomian (MOEA) menjelaskan Pusat Sertifikasi dan Pembinaan SDM Industri Teknologi Maritim yang terdapat di dalam kawasan tersebut telah menjalin kerja sama dengan pusat pelatihan SDM internasional “Maersk Training”, untuk menyusun kurikulum yang diakui oleh Global Wind Organisation (GWO).
Saat ini pusat pelatihan tersebut telah didukung oleh 8 orang pelatih yang memiliki sertifikat dari GWO untuk menyusun 10 kurikulum keilmuan profesional, dan 16 modul dari GWO, yang meliputi pelatihan keamanan dasar, dan pelatihan teknis dasar.
Di samping itu, Pusat Sertifikasi dan Pembinaan SDM Industri Teknologi Maritim juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan terkenal, seperti Siemens dan Ørsted untuk mendesain kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan (customized curriculum), serta memberikan kesempatan magang bagi para peserta didik.
“Pemerintah memiliki visi untuk menjadikan pusat pembinaan tersebut sebagai pusat pembinaan SDM profesional di bidang pembangkit listrik tenaga angin untuk kawasan Asia,” demikian siaran pers MOEA Taiwan dikutip Sabtu (16/1/2021).
Selain pusat pelatihan, kawasan tersebut juga memiliki Pusat Pengembangan Inovasi Maritim, yang bertujuan untuk menjadi wadah bagi para praktisi, untuk mengembangkan alat transportasi bawah air, teknologi anti karat, sumber daya hayati maritim, dan pengembangan lainnya.
Selain dapat merangsang pertumbuhan industri penelitian dan pengembangan maritim di Taiwan bagian selatan, Pusat Pengembangan Inovasi Maritim juga dapat didayagunakan untuk menjadi jembatan dalam memasuki pasar rantai pasok internasional, serta meningkatkan kapasitas produksi dan nilai tambah energi hijau Taiwan.
MOEA memperkirakan kebijakan transformasi energi akan menghasilkan NT$ 1 triliun dana investasi, NT$ 1,2 triliun nilai produksi, dan menciptakan 20.000 kesempatan kerja. (AT Network)
Discussion about this post