ASIATODAY.ID, JAKARTA – Academia Sinica Taiwan telah berhasil melakukan sintesis antibodi monoklonal untuk mengidentifikasi protein virus corona Wuhan (Covid-19). Penemuan tersebut merupakan sebuah langkah penting dalam memproduksi reagen untuk mendeteksi keberadaan virus dalam tubuh manusia.
Dengan menggunakan metode ini, virus dapat dideteksi dalam waktu 15-20 menit, sedangkan tes konvensional yang dilakukan saat ini adalah tes dengan menggunakan pengujian asam nukleat yang membutuhkan waktu 4 jam dan harus dilakukan dengan alat khusus.
Dalam keterangan tertulis Kemlu Taiwan (MOFA) yang diterima Kamis (12/3/2020), Yang An-suei, ilmuwan Academia Sinica yang mengepalai program riset tersebut mengatakan kunci utama untuk mendeteksi keberadaan virus secara cepat adalah kemampuan reagen terkait untuk mengindentifikasi virus corona baru dengan akurat. Hanya dalam kurun waktu 19 hari, tim Academia Sinica berhasil menghasilkan 46 antibodi monoklonal (IgG) ukuran miligram yang dibuat berdasarkan 7 antigen protein nucleocapsid virus korona dari tubuh manusia.
Yang An-suei menjelaskan salah satu dari antibodi tersebut hanya akan mendeteksi virus corona Wuhan (Covid-19) dan tidak bereaksi terhadap virus SARS, virus MERS ataupun virus-virus korona penyebab flu lainnya.
Academia Sinica juga membentuk platform data antibodi sintesis, yang dapat menghemat waktu, biaya materi, dan tidak memerlukan pengujian pada hewan. Platform yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan ini bisa dengan cepat mengidentifikasi antibodi yang bereaksi terhadap suatu antigen.
Kepala Academia Sinica, James Liao, mengatakan hasil penemuan ini juga akan diunggah ke dalam platform Covid-19 yang didirikan oleh Academia Sinica, untuk dibagikan dengan institusi penelitian lainnya, demi mempercepat pengembangan alat pendeteksi, obat dan vaksin.
Yang An-suei dan rekan-rekan ilmuwan dalam proyek tersebut telah melakukan penelitian selama lebih dari 10 tahun. Mereka memulai penelitian tentang reagen virus corona Wuhan pada awal bulan Februari, dan berhasil menyelesaikan penelitian 2 bulan lebih awal dari jangka waktu yang ditentukan. Tahun lalu, tim tersebut juga berhasil mengembangkan alat pendeteksi antigen imunitas untuk virus flu babi Afrika.
Kementerian Perekonomian (MOEA) akan mengadakan pertemuan antara tim tersebut dengan beberapa perusahaan, dan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan produksi alat pendeteksi virus corona Wuhan. Diharapkan, dalam kurun waktu 3-4 bulan alat tersebut dapat diproduksi secara massal setelah diverifikasi dan disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW). (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post