ASIATODAY.ID, TAIPEI – Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) mengumumkan Taiwan akan mendonasikan 10 juta masker kepada Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa dan negara-negara sahabat diplomatik.
Hal ini dilakukan sebagai langkah nyata untuk mewujudkan semangat “Taiwan Can Help”. Taiwan juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk meningkatkan kerja sama di bidang pencegahan wabah.
Bantuan tahap pertama yang akan didonasikan yakni;
(1) Di bawah kerangka kerja sama penanggulangan wabah Taiwan-AS, Taiwan akan menyediakan 100 ribu masker setiap minggu untuk memenuhi kebutuhan darurat Amerika Serikat, dan 2 juta masker tambahan untuk membantu tenaga medis AS yang bekerja di garis depan.
(2) Taiwan dan Uni Eropa adalah mitra sehaluan yang telah menjalin kerja sama untuk menanggulangi wabah. Taiwan akan mendonasikan 7 juta masker kepada negara-negara Uni Eropa yang memiliki kondisi wabah cukup parah, seperti Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, Ceko, Polandia, serta Inggris dan Swiss.
Taiwan juga akan berkomunikasi dengan Uni Eropa, atau dengan negara bersangkutan secara langsung, untuk membuka jalur logistik penyaluran bantuan yang bersifat saling melengkapi dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
(3) Di negara-negara sahabat diplomatik, Taiwan telah memberikan donasi barang-barang kebutuhan pencegahan wabah yang dibeli secara lokal di antaranya berupa 1 juta masker.
Selain itu, MOFA juga akan mendonasikan 1 juta masker tambahan hasil produksi dalam negeri, serta 84 buah perangkat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner), dan termometer inframerah.
“Pemerintah akan terus melakukan observasi terhadap kebutuhan negara-negara sahabat diplomatik, serta mengevaluasi persediaan di dalam negeri untuk terus memberikan bantuan yang tepat guna,” demikian keterangan tertulis MOFA, Kamis (9/4/2020).
Negara-negara yang telah meminta bantuan kepada Taiwan cukup banyak, tetapi pemerintah masih harus memastikan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri terlebih dahulu.
Saat ini, jumlah masker yang diproduksi Taiwan telah meningkat, dan pemerintah ingin membantu negara-negara yang terjangkit wabah dengan kondisi cukup serius, khususnya melalui penyediaan peralatan pelindung diri untuk tenaga medis yang bekerja di garis depan.
Selain itu, setelah memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi wabah, serta kapasitas pencegahan wabah di dalam negeri, pemerintah juga berencana untuk membantu negara-negara mitra Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP)
Langkah pencegahan wabah yang dilakukan Taiwan telah menuai apresiasi dari berbagai negara, dan sebagai bagian dari komunitas internasional, Taiwan juga berkewajiban untuk bersama-sama berdiri di garis depan penanggulangan wabah Covid-19, agar “Taiwan Can Help” tidak hanya menjadi slogan semata, melainkan sebuah semangat yang disertai oleh langkah nyata.
Setelah bertahun-tahun termarginalisasi dari sistem kesehatan internasional, kali ini Taiwan harus menghadapi serangan wabah virus corona Wuhan (Covid-19) seorang diri.
Meskipun demikian, kewaspadaan dan langkah efektif yang dilakukan Taiwan telah berhasil memperoleh apresiasi dan pengakuan dari berbagai negara. Taiwan memiliki kapasitas, dan bersedia untuk memberikan bantuan, di bawah kerangka kerja bilateral maupun multilateral, untuk bersama-sama mencegah penyebaran wabah.
Taiwan can help and Taiwan is helping (Taiwan bisa membantu, dan Taiwan sedang membantu)! Taiwan tidak seharusnya dimarginalisasi dalam sistem kesehatan internasional.
Pemerintah kembali menyerukan kepada WHO untuk mengundang Taiwan berpartisipasi dalam pertemuan, mekanisme, dan kegiatan terkait, agar Taiwan dan komunitas internasional dapat bersama-sama melalui masa sukar ini. Dengan langkah nyata Taiwan telah membuktikan kepada dunia, bahwa dunia membutuhkan Taiwan, dan Taiwan tidak akan berpangku tangan. (ATN)
Discussion about this post