ASIATODAY.ID, KAMITUGA – 50 orang dilaporkan tewas dalam insiden tambang runtuh di dekat Kamituga di wilayah timur Republik Demokratik Kongo.
Insiden terjadi di situs tambang emas “Detroit” usai terjadinya hujan deras pada Jumat 11 September.
“Sejumlah pekerja tambang berada di area dan mereka semua tidak dapat keluar. Kira-kira ada sekitar 50 pemuda di dalam sana,” kata Emiliane Itowngwa, Presiden kelompok Initiative of Support and Social Supervision of Women.
Berbagai foto dan video di media sosial memperlihatkan ratusan orang di sekitar lokasi kejadian. Beberapa dari mereka berteriak ke arah pintu masuk area pertambangan emas.
Tambang yang roboh ini tidak berlokasi di konsensi tambang emas Kamituga milik perusahaan asal Kanada, Banro Corporation.
Kecelakaan tambang merupakan hal yang sering terjadi di RD Kongo, dengan puluhan angka kematian pada setiap tahunnya. Sebagian besar pekerja tambang di RD Kongo tidak dibekali peralatan memadai saat bekerja.
Tidak hanya itu, banyak tambang mineral di RD Kongo yang berstatus ilegal dan beroperasi tanpa menerapkan standar keselamatan.
Oktober tahun lalu, musibah tanah longsor di sebuah tambang emas di RD Kongo menewaskan 16 orang. Musibah serupa menewaskan 43 pekerja tambang ilegal di RD Kongo pada Juni 2019.
Pada 2016, sedikitnya 20 orang tewas saat sebuah tambang emas tempat mereka bekerja di RD Kongo. Satu tahun sebelumnya lalu, 15 orang kehabisan napas saat menggali di sebuah tambang ilegal di DR Kongro bagian tenggara.
Sebagian emas yang ditambang di RD Kongo biasa diselundupkan ke negara seperti Uganda, Rwanda dan Burundi. Dari sana, emas-emas selundupan biasanya diterbangkan ke Dubai. (ATN)
Discussion about this post