• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Tekan Emisi Karbon, Indonesia-UEA Kolaborasi Konservasi Mangrove

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
November 4, 2020
in Sains & Lingkungan
3 min read
0
Konservasi Mangorove Indonesia Menggema di Forum Dunia

Hutan Bakau (Mangrove) Indonesia. Ist

2.6k
SHARES
2.6k
VIEWS
54 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) siap menjalin kerja sama untuk konservasi Mangrove.

Untuk merealisasikan kolaborasi ini, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti telah bertemu dengan Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Uni Emirat Arab, Mr. Abdullah Mohammad Bel Haif Al Nuaimi pekan kemarin, di Dubai. 

Tekan Emisi Karbon, Indonesia-UEA Kolaborasi Konservasi Mangrove 1

“Secara alami, mangrove berfungsi sebagai pelindung pantai dari gelombang besar, penyerap karbon dan penghasil oksigen sekaligus sebagai tempat berlindung dan pemijahan ikan. Oleh karena itu, kerja sama pengembangan rehabilitasi mengrove antara Indonesia dan UEA ini menjadi sangat penting dan urgent bagi kedua belah pihak,” kata Deputi Nani dalam keterangannya dikutip,  Selasa (3/11/2020).

RelatedPosts

Indonesia Dikecam Malaysia dan Singapura Akibat Asap Karhutla

Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau

Ilmuwan Temukan ‘Gliese’, Planet Mirip Bumi yang Cocok untuk Studi

Atasi Pemanasan Global, Pemerintah di Dunia harus Tingkatkan Dana Emisi Karbon

Mencari Inovator SDGs, SEED Awards 2021 Kembali Digelar

Sebagai kelanjutan kunjungan Mr. Ahmed Al Hashmi, Direktur Kewilayahan dan Biodiversitas Laut, Badan Lingkungan Persatuan Emirat Arab ke Indonesia pada 18 Februari 2020 yang lalu, Kemenko Marves dan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Uni Emirat Arab menyusun Memorandum Saling Pengertian dengan area kerja sama di bidang pengelolaan dan rehabilitasi mangrove, termasuk kajian pengembangan ekosistem mangrove dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Deputi Nani mengatakan, pada masa pandemi COVID-19, kegiatan rehabilitasi mangrove melalui program padat karya yang dicanangkan oleh Pemerintah terbukti bisa membantu pemulihan ekonomi masyarakat pesisir terdampak.

Dalam mendukung program rehabilitasi mangrove Indonesia yang ditargetkan hingga 600.000 Ha dalam kurun waktu 4 tahun ke depan sebagaimana disampaikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada kunjungannya ke Brebes, 22 Oktober 2020 lalu, diperlukan kontribusi multipihak termasuk UEA.

“Oleh karena itu, program kerja sama bilateral untuk pengembangan mangrove ini perlu segera diimplementasikan,” kata Deputi Nani.

Dalam pertemuan antara Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Kemenko Marves dan KKP, turut hadir Duta Besar RI untuk Abu Dhabi, Bapak Husain Bagis dengan Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA, Dr. Abdullah bin Mohammed Belhaif Al Nuaimi.

Menteri Abdullah mengapresiasi Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam sangat besar dan ingin melanjutkan hubungan baik yang telah terjalin selama ini.

Duta Besar RI menyambut baik keinginan Menteri Abdullah dan mendorong agar perjanjian kerja sama dapat segera diimplementasikan. Pada kesempatan yang sama, Deputi Nani menyampaikan usulan pengembangan Mega Proyek Mangrove seluas minimal 10.000 Ha dalam kurun waktu 4 tahun dan disambut baik oleh Menteri Abdullah.

Dalam rangkaian kunjungan kerja yang dilaksanakan sejak 26 hingga 29 Oktober 2020 ini, juga dilakukan tinjauan ke Pusat Riset Kelautan Umm Al Quwain yang didirikan pada tahun 1984 bekerja sama dengan JICA dan memiliki beberapa fasilitas laboratorium seperti Lab. Analisis Kualitas Air, Lab. Biologi Laut, Lab. Mikro Plastik, Lab. Plankton dan Lab. Perikanan.

Lokasi Pusat Riset Kelautan Al Quwain yang berada dalam kawasan pengembangan hutan mangrove sangat membantu dalam upaya konservasi dan pembibitan mangrove, budidaya ikan, dan pemantauan alga berlebih yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan di perairan UEA.

Pada kunjungan ini, Deputi Nani mengusulkan kegiatan yang dapat dilakukan pada masa pandemi ini adalah penanaman spesies mangrove dari Indonesia untuk membantu memperkaya dan memperluas wilayah mangrove UEA.

Kegiatan Dubai ditutup dengan kunjungan ke Al Zawra Protected Area yang memiliki luas 5,4 juta m2 yang terdiri dari kawasan hutan mangrove seluas 2200 Hektare yang tumbuh secara alami.

Di area ini sebagaimana di wilayah UEA lainnya, hanya ditemukan mangrove dengan jenis Avicenna Marina atau biasa disebut dengan gray mangrove dengan tinggi bervariasi dari 3-10 meter, lebih dari 110 jenis burung dan berbagai jenis ikan.

Berbeda dengan Indonesia yang memiliki 108 spesies asli mangrove dan 202 spesies termasuk turunannya. Di kawasan ini, para pengunjung dapat menikmati segarnya hutan mangrove berkeliling menggunakan kayak (kapal tanpa mesin) dan melakukan penanaman pohon untuk mendukung upaya rehabilitasi dan konservasi mangrove di UEA.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Nani bersama dengan delegasi Indonesia melakukan penanaman pohon mangrove sebagai tanda mata dan dukungan pemerintah Indonesia dalam kerja sama bilateral pengembangan mangrove antardua negara. (AT Network)

Tags: Climate ChangeEmisi KarbonKerjasama Indonesia-Uni Emirates ArabKonservasi AlamMangrovePerubahan Iklim
Previous Post

Hadapi Ancaman Militer China, Taiwan Perkuat Konsolidasi dengan AS

Next Post

Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Tangani Covid-19

Related Posts

Indonesia Sambut Terbuka Investor Eropa
Sains & Lingkungan

Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau

March 6, 2021
Pertamina Luncurkan Tanker Raksasa untuk Salurkan Energi Nasional
Business

Pertamina dan ADNOC Sepakat Jual Beli LPG dan Sulphur Rp28 Triliun

March 6, 2021
Indonesia-Emirates Amazing Week 2021 Siap Digelar Awal Maret
Business

Indonesia dan Uni Emirat Arab Teken 8 Perjanjian Kerja Sama Investasi 

March 6, 2021
Tekan Emisi Karbon, Indonesia Hadapi 5 Tantangan Besar
Sains & Lingkungan

Atasi Pemanasan Global, Pemerintah di Dunia harus Tingkatkan Dana Emisi Karbon

March 4, 2021
Kolaborasi Dubai Islamic Bank dan Bank Syariah Indonesia Mulai Digagas
Business

Kolaborasi Dubai Islamic Bank dan Bank Syariah Indonesia Mulai Digagas

March 1, 2021
Picu Kontroversi, Konglomerat India akan Bangun Kebun Binatang Terbesar di dunia
Sains & Lingkungan

Picu Kontroversi, Konglomerat India akan Bangun Kebun Binatang Terbesar di dunia

February 25, 2021
Next Post
Rencana Ratifikasi Kemitraan Dagang Indonesia-Jepang Jadi Sorotan

Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Tangani Covid-19

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia Dikecam Malaysia dan Singapura Akibat Asap Karhutla
  • AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global
  • Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia
  • Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya
  • Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.