ASIATODAY.ID, JAKARTA – Negeri Timur Leste berharap ingin segera menjadi anggota Perkumpulan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN). Pasalnya, secara geografis Timor Leste berada sangat dekat dengan Asia Tenggara.
“Kami sudah lama menantikan ini. Kami berharap ini segera terwujud meskipun kami harus menunggu 3 tahun lagi,” kata Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta dalam perbincangannya dengan Dino Patti Djalal, pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Kamis (17/3/2022).
Horta menegaskan, Timor Leste tidak seperti Sri Lanka, Bangladesh dan Papua Nugini. Meskipun sudah bergabung dengan ASEAN tetapi juga bergabung dengan organisasi regional lain.
“Kami memenuhi semua persyaratan. Namun kami juga menyadari beban dan tanggung jawab pertemuan dengan menjadi anggota ASEAN. Dari hitungan saya, ada 800 hingga 1.000 pertemuan per tahun,” jelasnya.
Sebagai referensi, Negeri Timor Leste secara resmi telah mengajukan aplikasi kepada ASEAN sejak 2011, satu dekade setelah negara itu memperoleh status merdeka.
Meskipun membutuhkan waktu yang sangat panjang, sudah ada banyak kemajuan yang dicapai oleh Timor Leste dengan ratusan delegasi ASEAN yang melakukan misi penilaian kepada negara pecahan Indonesia ini.
Sebelumnya, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memberikan dukungannya kepada Timor Leste agar diterima menjadi anggota ASEAN pada ASEAN Summit pada Oktober tahun lalu.
Sen menyerukan kepada seluruh anggota ASEAN untuk memahami kerja keras yang sudah dilakukan Timor Leste selama ini.
“Sudah lama Timor Leste siap bergabung bersama ASEAN dengan membuka setiap kedutaan besar di negara ASEAN, tetapi kebanyakan anggota ASEAN tidak melihat kerja keras yang sudah dilakukan Timor Leste,” katanya.
Horta sendiri menjabat sebagai presiden Timor Leste pada periode 2008 – 2012. Dia memperoleh Penghargaan Nobel Perdamaian pada 1996.
Saat ini, Horta kembali mencalonkan diri sebagai presiden setelah mendapat dukungan dari Kongres Nasional Rekonstruksi Timor Leste (CRNT) yang dipimpin mantan presiden Xanana Gusmao.
Pemilihan presiden akan dilaksanakan pada Sabtu besok dengan sekitar 860.000 pemilih terdaftar. Adapun kandidat lain di antaranya adalah presiden inkumben Francisco Gutteres dan mantan pendeta Katolik Martinho Germano da Silva Gusmao. (ATN)
Discussion about this post