ASIATODAY.ID, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Sri Wulan merespon peristiwa kematian seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bekerja di perusahaan baja PT DSI, di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (1/4/2020) lalu.
Walau TKA tersebut diduga meninggal akibat serangan jantung, namun proses evakuasi dan penanganan korban oleh petugas medis tetap menggunakan protokol penanganan korban virus corona (Covid-19).
Sri Wulan meminta agar pemerintah daerah setempat segera melakukan pemeriksaan menyeluruh di kawasan perusahaan tersebut guna menentukan tindakan selanjutnya.
“Kita perlu mengambil langkah pencegahan. Jangan sampai tindakan yang tidak tegas dari pemerintah bisa berdampak bencana kemanusiaan di Sulteng,” tegas Wulan melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/5/2020).
Anggota Fraksi Partai NasDem ini memandang, perusahaan wajib membangun fasilitas kesehatan yang memadai dan memastikan perusahaan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada karyawan secara keseluruhan.
Wulan juga mendesak agar manajemen PT DSI melakukan tes cepat (rapid test) Covid-19 terhadap seluruh pekerja di perusahaan yang berada di dalam kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu. Kendati terhadap korban telah dilakukan rapid test yang hasilnya negatif.
“Perlu adanya rapid test untuk semua karyawan, bukan hanya untuk mengetahui positif atau tidak saja, tetapi juga kan untuk mengetahui kondisi masing-masing karyawan semua karena hal ini sangat penting sebagai langkah antisipatif dan menjaga semua,” imbuhnya.
Dengan melakukan rapid test, lanjut dia, akan diketahui langkah atau tindakan selanjutnya, apakah perlu dilakukan isolasi atau tidak.
“Dan apabila sudah dilakukan rapid test jadi bisa diketahui dan bisa diambil langkah selanjutnya mana yang harus diisolasi mandiri dan mana yang tidak. Tentu harus ada penanganan apabila ada yang positif, jangan sampai hal serupa terjadi seperti contoh PT HM Sampoerna,” jelas Wulan.
Menurut Wulan, jika terdapat karyawan yang terjangkit Covid-19 maka perusahaan tersebut harus berhenti beroperasi untuk sementara waktu dan melakukan langkah-langkah protokol kesehatan.
“Kalau memang ada yang terjangkit pastinya harus ditutup ya, karena kita melihat bahwa interaksi antarkaryawan ini kan sangat sering dan sosial distancing ini kan juga sulit diterapkan di lingkungan kerja. Oleh sebab itu, memang harus dilakukan penutupan sementara demi keselamatan semuanya,” ujar Wulan.
“Sekali lagi saya tegaskan kalau memang sudah ditemukan bahwa ada yang terjangkit (Covid-19) pemerintah wajib mendesak perusahaan agar ditutup sementara,” tandas Wulan.
Sebelumnya Humas PT IMIP Dedi Kurniawan sudah menjelaskan bahwa seorang TKA asal China yang bekerja di PT DSI yang terletak di dalam kawasan PT IMIP ditemukan meninggal di dalam kamarnya.
“Iya benar, itu kejadiannya Jumat (1/5) lalu, diduga depresi dan terkena serangan jantung sehingga dapat merenggut nyawanya,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Sabtu (2/5/2020).
Dedi menegaskan, korban telah dilakukan rapid test Covid-19 dan hasilnya negatif.
“Penggunaan APD saat evakuasi merupakan upaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya. (ATN)
Discussion about this post