ASIATODAY.ID, RAKHINE – Nasib tragis menimpa seorang sopir yang bekerja untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ia terbunuh saat sedang berkeliling mengumpulkan sampel virus korona (covid-19) dari sejumlah orang di Myanmar. Kendaraan berlogo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dikemudikan Pyae Sone Win Maung itu ditembaki sekelompok orang saat sedang melaju di salah satu wilayah di Rakhine.
PBB mencatat puluhan warga sipil tewas dalam pertempuran antara militer Myanmar dan grup Arakan Army di Rakhine yang semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Militer Myanmar dan Arakan saling menyalahkan atas kematian sopir WHO di Rakhine. Keduanya juga sama-sama membantah terlibat atas kematian tersebut.
Juru bicara militer Myanmar, Mayor Jenderal Tun Tun Nyi, menegaskan bahwa pasukannya sama sekali tidak memiliki alasan untuk menyerang sebuah kendaraan PBB.
“Mereka (PBB) justru bekerja untuk kami, di negara kami,” ungkap Tun, dikutip dari BBC, Selasa (21/4/2020).
Kantor PBB di Myanmar mengaku “sangat sedih” atas kematian pria berusia 28 tahun tersebut. Pyae Sone tewas ditembak dekat sebuah pos pemeriksaan militer di kota Minbya.
Dalam sebuah keterangan tertulis di Facebook, kendaraan PBB yang dikemudian Pyae Sone bertolak dari Sittwe ke Yangon. Kala itu, korban sedang membawa sejumlah sampel covid-19 “sebagai bagian dari upaya membantu Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar.”
Ayah korban, Htay Win Maung, mengaku sangat terpukul atas kematian anaknya. “Saya mencoba menenangkan diri dan berpikir bahwa anak saya tewas saat bertugas di garda terdepan,” ucapnya.
“Dia pergi ke sana, ke medan pertempuran. Banyak orang tidak berani pergi ke sana,” lanjut Htay.
Sejumlah negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat telah menyerukan agar pertempuran di berbagai penjuru dunia, termasuk Myanmar, untuk segera dihentikan di tengah penyebaran covid-19.
Sekjen PBB Antonio Guterres juga telah menyerukan hal serupa, dan meminta agar komunitas global fokus menghadapi pandemi covid-19.
Sejauh ini, berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, total infeksi covid-19 di Myanmar telah melampaui 100 dengan 5 kematian dan 7 pasien sembuh. (ATN)
Discussion about this post