ASIATODAY.ID, RIYADH – Laporan Digital Riser 2020 yang dirilis oleh Pusat Kompetitif Digital Eropa (ESPC) yang mengulas tentang analisa kemajuan digitalisasi selama tiga tahun belakangan di 140 negara G-20 menunjukkan bahwa, transformasi digital di Arab Saudi dan Indonesia makin kompetitif.
Studi tersebut mengacu pada data laporan Kompetitif Global Forum Ekonomi Dunia (WEF). Setidaknya ada lima kriteria yang dinilai.
“Faktor penting dari transformasi digital Arab Saudi dan Indonesia yakni, punya rencana jelas dan menerapkannya secara konsisten,” kata perwakilan ESPC Phillip Meissner dilansir dari Salaam Gateway, Jumat (18/9/2020).
Meissner menekankan dunia tengah berada di tengah revolusi digital. Kemunculan pandemi Covid-19 justru makin menyadarkan manusia akan pentingnya transformasi digital.
“Cara bagaimana pemerintah menata dan mengarahkan perubahan ini akan menentukan seberapa kompetitifnya dan sejahteranya negara mereka dalam dekade berikutnya,” jelas Meissner.
Saudi memiliki program Strategi ICT 2023 dan Visi Saudi 2030 yang membawa negara itu ke arah digitalisasi. Saudi tak ingin hanya bergantung pada minyak saja. Hal ini yang membuat ekonomi Saudi maju dengan diversifikasi bisnis.
Sedangkan di Indonesia dikembangkan program seperti Gerakan Seribu Perusahaan Rintisan. Program yang diluncurkan pada 2016 itu diklaim mendapat dukungan pemerintah dan investor hingga bisa berkembang. Gerakan tersebut terus meluas di kota-kota lainnya pada 2019 guna meningkatkan inovasi dan riset.
“Kami menyarankan agar proyek ini dipertahankan karena terbukti membuat dampak perubahan. Contoh-contoh ini dapat menimbulkan investasi besar,” imbuh Meissner. (ATN)
Discussion about this post