ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) terus berupa mempertahankan produksi di Blok Rokan kendati masa kontrak pengelolaan akan berakhir dan digantikan oleh PT Pertamina (Persero).
Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI menjelaskan, untuk memastikan transisi pengelolaan, CPI telah melakukan proses alih kelola sejak awal 2019 secara aman, andal, dan lancar sehingga penurunan produksi dapat diminimalisir.
Albert menjelaskan, pada 2019, realisasi produksi minyak di blok tersebut sebesar 190 ribu barel per hari (BPH). Capaian tersebut, melampaui target dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 185.300 BPH.
“Kami berhasil melampaui target RKAP,” kata Albert di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/01/2020).
Sementara pada tahun ini, diproyeksikan adanya penurunan produksi menjadi 161 ribu BPH dalam RKAP 2020. Hal tersebut lantaran CPI tidak akan melanjutkan pengeboran di tahun ini karena pengembalian investasinya tidak mencukupi.
Kendati demikian, Albert mengatakan per 16 Januari 2020, produksi Rokan masih berada di angka 185.600 BPH.
“Mengingat saat ini kami sudah tidak ekonomis untuk ngebor sumur, terakhir kami ngebor di 2018 sebanyak 89 sumur,” tutur dia.
Kedua, CPI melakukan optimalisasi kerja ulang (workover) dan perbaikan dengan menggunakan teknologi digital, sehingga prosesnya lebih efisien dan hasil lebih baik. CPI juga memperbaiki stimulasi terhadap sumur serta optimalisasi artificial lift. Albert menambahkan, workover dilakukan dengan memilih kandidat-kandidat sumur yang dikerjakan dan meminimalisir downtime.
Ketiga meningkatkan pekerjaan stimulasi dengan uap (cyclic stimulation) dan optimalisasi distribusi uap. Keempat memperbaiki distribusi injeksi air (water injection conformance) untuk meningkatkan respons dan reservoar.
Kelima program comprehensive pipeline maintenance (CPM) untuk mempertahankan keandalan pipa air dan menghindari potensi penghentian produksi. Salah satunya yakni dengan melakukan perawatan pada pipa-pipa utama yang mengalirkan hasil produksi.
Albert menambahkan CPI bekerja sama dengan Pertamina yang saat ini sudah mulai membangun pipa-pipa baru untuk menggantikan pipa-pipa lama yang usianya telah di atas 30 tahun. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga reabilitas agar tidak terganggu. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post