ASIATODAY.ID, JAKARTA – Mantan Pembicara Knesset (parlemen Israel), Abraham Borg mengatakan Presiden AS Donald Trump akan menghentikan rencana Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki.
Melansir Middleeast, Senin (6/7/2020), menurut Borg, Trump menghentikan implementasi rencana aneksasi karena dia tidak punya waktu untuk membantu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam mengimplementasikan aneksasi Tepi Barat dan Lembah Jordan.
Dia menggambarkan baik Netanyahu dan Trump sebagai penderita “paranoia narsis, tanpa etika, yang siap untuk berguling siapa pun untuk menyelamatkan diri dan tetap berkuasa.
Ketika ditanya tentang tanggal yang diharapkan untuk mengimplementasikan rencana aneksasi, Borg mengatakan, sangat sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk menetapkan ekspektasi pada aneksasi, karena tidak ada transparansi dalam rencana ini.
“Tidak ada yang tahu detailnya,” ujarnya.
Netanyahu telah berjanji untuk mulai mencaplok semua blok pemukiman dan Lembah Jordan di Tepi Barat yang diduduki pada 1 Juli.
Namun, langkah tersebut tampaknya terhenti karena penolakan internasional yang meluas terhadap rencana tersebut bersamaan dengan perbedaan dengan pemerintah AS dalam penerapannya.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal. (ATN)
Discussion about this post