ASIATODAY.ID, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi investasi hulu di bidang migas Indonesia hingga September 2019 sebesar USD8,4 miliar. Angka ini meningkat 11% dibandingkan realisasi investasi di kuartal III-2018 yang hanya sebesar USD7,6 miliar saja.
Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, investasi pada kegiatan hulu migas di Indonesia ke depan diprediksi akan meningkat. Mengingat hingga 2027 akan ada 42 proyek utama dengan total investasi mencapai USD43,3 miliar dengan proyeksi pendapatan kotor (gross revenue) sebesar USD20 miliar.
Adapun total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta boepd yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu bopd dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari. Empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat.
“SKK akan berusaha melakukan perubahan dalam proses perizinan sehingga cepat,” paparnya melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Dwi mengungkapkan, SKK Migas akan mendorong peningkatan kapasitas nasional dengan melakukan efisiensi biaya dan efek berganda(multiplier effect) yang mendukung perekonomian daerah dan nasional. Misalnya dengan menggunakan komponen dalam negeri dalam setiap kegiatan hulu migas.
Adapun tingkat komponen dalam negeri (TKDN di industri hulu migas hingga awal Oktober 2019 telah mencapai angka 55% dari target 50% di tahun 2019.
Selain itu, SKK Migas juga mendorong untuk perusahaan migas melakukan kolaborasi dengan beberapa perusahaan. Misalnya adalah dengan kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dengan Garuda Indonesia.
Nilai efisiensi dari nota kesepahaman tentang penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan PT Pertamina (Persero) mencapai Rp294 miliar, sedangkan dengan PT Garuda Indonesia mencapai Rp33 miliar.
“SKK Migas terus mengedepankan efisiensi di industri hulu migas, baik dengan kolaborasi kerja sama strategis dengan Pertamina dan Garuda Indonesia, maupun dengan pecepatan proses tender,” tandasnya. (AT)
,’;\;\’\’
Discussion about this post