ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Bank Mega Tbk. membukukan keuntungan bersih senilai Rp2 triliun sepanjang tahun 2019.
Dalam laporan keuangan tahunan Bank Mega yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (13/2/2020), manajemen perseroan melaporkan laba bersih tersebut naik sebesar 25,26 persen dibandingkan dengan capaian 2018, yang senilai Rp1,59 triliun.
President Director Bank Mega Kostaman Thayib mengungkapkan, laba sebelum pajak yang dicetak perseroan senilai Rp2,5 triliun, lebih tinggi 25,29 persen dari tahun sebelumnya.
“Pencapaian laba bersih senilai Rp2 triliun menjadi rekor baru dalam pencapaian laba,” terangnya dikutip dari laporan keuangan tahunan Bank Mega, Jumat (14/2/2020).
Pertumbuhan laba bersih Bank Mega tersebut dibarengi dengan kenaikan penyaluran kredit sebesar 25,47 persen yoy dari Rp42,25 triliun menjadi Rp53,01 triliun. Himpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mega juga ikut terkerek menjadi Rp72,79 triliun dari Rp60,73 triliun.
Pendapatan bunga bersih dan pendapatan selain bunga perseroan masing-masing tumbuh sebesar 1,99 persen yoy dan 18,43 persen yoy. Di sisi lain, kinerja positif tersebut dibebani oleh perburukan kualitas kredit yang tercermin dari peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross dari 1,60 persen menjadi 2,46 persen.
Jajaran direksi juga menyampaikan selama tahun 2019, industri perbankan menghadapi tantangan perkembangan perusahaan teknologi finansial atau fintech. Oleh karena itu, Bank Mega terus melanjutkan transformasi digital karena teknologi telah mengubah perilaku masyarakat.
Selain itu, bank yang berada di bawah naungan konglomerasi CT Corp ini juga menghadapi permasalahan kualitas kredit. Upaya perbaikan kualitas kredit dan percepatan penyelesaian NPL terus menjadi fokus utama.
“Dalam menyalurkan kredit, Bank Mega akan terus melakukannya secara selektif dan mengacu pada prinsip kehati-hatian,” terang direksi dalam laporannya.
Perseroan juga akan memantau kondisi pasar yang mungkin berdampak negatif terhadap beberapa nasabah korporasi dengan mengintensifkan pelaksanaan peringatan dini pada portofolio kredit.
Adapun, pada tahun ini dan ke depan Bank Mega membidik beberapa sektor prospektif, di antaranya sektor infrastruktur dan konstruksi. Perseroan juga aktif melakukan sinergi dengan unit usaha dalam ekosistem CT Corp untuk mendorong pertumbuhan usaha yang lebih baik dan berkelanjutan. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post